Malang – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dalam sistem pendidikan Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam kuliah umum yang berlangsung di Universitas Negeri Malang pada Kamis (13/2).
Dalam pemaparannya, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa konsep deep learning berakar pada teori konstruktivis dan pemrosesan informasi, yang menekankan pemahaman yang mendalam dan bermakna daripada sekadar menghafal fakta. Ia menegaskan bahwa sistem pendidikan harus berorientasi pada pemahaman konseptual yang lebih kuat agar siswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan nyata.
“Pembelajaran yang bermakna akan membantu siswa tidak hanya mengingat materi, tetapi juga memahami esensinya serta mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif,” ujar Abdul Mu’ti dalam kuliahnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penerapan pendekatan deep learning dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Ia juga mengajak para pendidik untuk lebih inovatif dalam mengajar serta mendorong metode pembelajaran yang aktif dan interaktif di kelas.
Kuliah umum ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta akademisi yang antusias mendengarkan gagasan-gagasan Abdul Mu’ti mengenai transformasi pendidikan di Indonesia. Para peserta berharap bahwa konsep deep learning dapat diimplementasikan secara luas dalam sistem pendidikan nasional guna mencetak sumber daya manusia yang lebih kompeten dan adaptif.
Komentar