PT Vale Percepat Tiga Proyek Smelter Nikel Senilai Rp 130 Triliun di Sulawesi

Nasional3282 Dilihat

Jakarta — PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mempercepat pengembangan tiga fasilitas pemurnian dan pengolahan nikel (smelter) di Indonesia dengan total nilai investasi mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 130 triliun. Ketiga proyek tersebut berlokasi di tiga provinsi Sulawesi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Direktur Utama PT Vale, Febriany Eddy, menegaskan bahwa proyek-proyek ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap hilirisasi industri berbasis ekonomi hijau dan energi rendah karbon.

“Ketiga proyek ini kami kerjakan bersama mitra strategis. Total nilainya mencapai US$ 9 miliar, dan menjadi bagian penting dari upaya kami mendukung hilirisasi berkelanjutan di Indonesia,” ujar Febriany dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Selasa, 8 April 2025.

Rencananya, dua dari tiga proyek tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2026, sementara satu proyek lainnya menyusul pada tahun 2027.

Febriany juga menegaskan bahwa komitmen PT Vale terhadap hilirisasi bukanlah hal baru. “Kami tidak pernah mengekspor bijih mentah selama 56 tahun beroperasi, jadi ketika pemerintah mendorong hilirisasi, kami tentu sangat mendukung,” jelasnya.

Tiga Proyek Strategis PT Vale:

  1. Smelter HPAL di Pomalaa, Sulawesi Tenggara
    Bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan Ford Motor Co. Ditargetkan memproduksi 120 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun.
  2. Smelter di Morowali, Sulawesi Tengah
    Proyek ini dikembangkan bersama Shandong Xinhai Technology Co., Ltd.
  3. Smelter HPAL di Sorowako, Sulawesi Selatan
    Juga bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co.

Ketiga proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan industri nikel nasional serta mendukung agenda pengurangan emisi karbon secara berkelanjutan.

Komentar