Jakarta — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Sekretaris Jenderal, Suharti, menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung prioritas strategis SEAMEO 2021–2030. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Visit of the SEAMEC President to SEAMEO RECFON yang berlangsung di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Jakarta, Rabu (10/4).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Presiden SEAMEC, Juan Edgardo Angara, yang juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan Filipina. Turut hadir Direktur Sekretariat SEAMEO, Datuk Habibah Abdul Rahim, Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah, Direktur dari tujuh SEAMEO Center di Indonesia, serta perwakilan delegasi dari negara-negara anggota.
Dalam sambutannya, Suharti menyampaikan bahwa Kemendikdasmen berkomitmen menyelaraskan kebijakan nasional dengan program SEAMEO, termasuk penerapan 13 tahun wajib belajar mulai dari pra-sekolah hingga pendidikan menengah, peningkatan kualitas guru, penguatan kurikulum, pengembangan literasi dan bahasa, serta peningkatan infrastruktur pendidikan.
“Indonesia telah meluncurkan program Makan Bersama Gratis (MBG) yang mencakup siswa hingga ibu hamil, sebagai bentuk sinergi lintas sektor untuk mendukung kesejahteraan peserta didik,” ujarnya.
Presiden SEAMEC, Juan Edgardo Angara, menekankan bahwa pendidikan memegang peran penting dalam menghadapi tantangan global seperti krisis iklim, disrupsi teknologi, dan ketimpangan sosial. Ia mengapresiasi Indonesia atas kontribusi nyata dalam bidang gizi, keanekaragaman hayati, serta peningkatan kualitas pengajaran.
“Kita harus memastikan ketahanan menjadi inti dari proses pembelajaran, bukan hanya dalam apa yang diajarkan, tapi juga bagaimana dan mengapa kita mengajarkannya,” tegasnya. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas batas demi membangun sistem pendidikan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Sekretariat SEAMEO, Datuk Habibah Abdul Rahim, menyampaikan apresiasi kepada tujuh SEAMEO Center di Indonesia atas kontribusi masing-masing dalam memajukan pendidikan di kawasan Asia Tenggara. Beberapa di antaranya adalah:
- SEAMEO BIOTROP: memimpin pengembangan program SEA DREAM dalam penelitian kesehatan.
- SEAMEO CECCEP: fokus pada advokasi pendidikan anak usia dini.
- SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL): peningkatan kualitas guru bahasa.
- SEAMEO QITEP in Mathematics & Science: pengintegrasian isu iklim dan kecerdasan buatan dalam pembelajaran.
- SEAMEO RECFON: pusat pangan dan gizi regional.
- SEAMEO SEAMOLEC: pemimpin dalam pembelajaran terbuka dan jarak jauh.
“Dengan semangat kolaboratif, kita akan menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, inovatif, dan adil bagi seluruh masyarakat di kawasan ini,” pungkas Datuk Habibah.
Komentar