PT. Bumi Mineral Sulawesi Klarifikasi Isu Terkait Efisiensi dan Rekrutmen Pabrik 2 RKEF di Kabupaten Luwu

Daerah1250 Dilihat

Luwu – Menanggapi pemberitaan media dan aksi demonstrasi yang terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di perempatan Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, manajemen PT. Bumi Mineral Sulawesi (PT. BMS) menyampaikan klarifikasi resmi mengenai kondisi terkini perusahaan, terutama terkait proses efisiensi dan rekrutmen karyawan.

Dalam keterangan resminya, manajemen PT. BMS Muh. Aldin menjelaskan bahwa efisiensi karyawan konstruksi dilakukan secara bertahap seiring dengan progres pembangunan Pabrik 2 RKEF yang telah mencapai 99%.“Langkah ini merupakan bagian dari tahapan transisi menuju operasional pabrik. Kami memprioritaskan karyawan konstruksi untuk terlebih dahulu mengikuti seleksi sebagai tenaga operasional dan maintenance,” terang pihak manajemen.

Seremonial penutupan proyek konstruksi tersebut telah dilaksanakan pada 23 Oktober 2025, dihadiri seluruh karyawan dan diakhiri dengan sesi dialog serta makan bersama sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras tim di lapangan.

PT. BMS menegaskan komitmennya untuk memberikan prioritas kepada tenaga kerja lokal. Berdasarkan data mitra perekrutan, lebih dari 70% pendaftar yang lulus seleksi berkas adalah pelamar asal Kabupaten Luwu yang memenuhi kualifikasi sesuai bidangnya. Angka ini belum termasuk warga Luwu yang saat ini berdomisili atau menikah di luar daerah.

Kebijakan ini, menurut pihak perusahaan, sejalan dengan visi PT. BMS dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional perusahaan.

Manajemen juga menegaskan bahwa PT. BMS tidak pernah memungut biaya apapun dalam seluruh proses rekrutmen tenaga kerja, termasuk biaya transportasi, akomodasi, maupun biaya tes.
Menanggapi pemberitaan yang menyebut dugaan adanya calo rekrutmen di Desa Padang Kalua, pihak Humas PT. BMS telah melakukan penelusuran langsung dan tidak ditemukan bukti keterlibatan oknum karyawan perusahaan.

“Dari hasil pertemuan kami dengan Kepala Desa Padang Kalua, Sdri. Umi, S.Pd, MM, tidak ada bukti konkret yang mengaitkan dugaan tersebut dengan pihak PT. BMS. Berdasarkan pengakuan korban, kejadian yang dimaksud terjadi pada awal tahun 2024 dan tidak berkaitan dengan proses rekrutmen saat ini,” jelas tim Humas PT. BMS.

PT. BMS juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan perusahaan, baik secara individu maupun kelompok.
“PT. BMS tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan nama atau identitas perusahaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas manajemen.

Sebagai penutup, PT. BMS berharap agar proses operasional Pabrik RKEF 2 dapat segera berjalan penuh, sehingga mampu menggerakkan perekonomian lokal dan menjadi simbol kemajuan industri di Kabupaten Luwu.

Komentar