Memaknai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Refleksi Spiritualitas

Opini3331 Dilihat

OLEH: Zain Hamdan Syaiban.

OPINI: Memasuki bulan Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia menyambut dengan penuh suka cita peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini tak hanya sekadar sebuah acara seremonial, tetapi memiliki makna yang dalam bagi kaum muslimin. Peringatan ini adalah momentum bagi umat Islam untuk mengingat kelahiran sosok manusia agung yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Menilik sejarah, tradisi Maulid Nabi pertama kali dipelopori oleh al-Mudzhaffar Abu Sa`id, seorang raja di daerah Irbil, Baghdad. Pada masa itu, peringatan Maulid diisi dengan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, shalawat, syair-syair pujian, serta ceramah agama. Hingga kini, esensi dari peringatan tersebut tetap lestari, di mana masyarakat berkumpul untuk bershalawat, berdzikir, dan mendengarkan sejarah serta perjuangan Rasulullah.

Melalui peringatan Maulid, umat Islam sebenarnya tidak hanya mengenang kelahiran Nabi, tetapi juga berupaya memperdalam kecintaan mereka kepada beliau. Tradisi ini menjadi refleksi dari ibadah yang mulia, sebuah wujud penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam setiap lantunan shalawat dan dzikir, ada upaya memperbarui komitmen untuk meneladani akhlak Rasulullah, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Bagi mereka yang mengikuti sunnah Rasulullah dan meneladani setiap perilakunya, ada janji akan syafaat Nabi di akhirat kelak. Oleh karena itu, peringatan Maulid sejatinya bukan hanya tentang memperingati masa lalu, tetapi juga sebagai pengingat untuk terus mengikuti qudwah dan uswah dari Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Tradisi ini, dengan segala kekhasan di berbagai daerah, adalah bentuk ekspresi cinta yang beragam namun berakar pada esensi yang sama, yaitu memuliakan Rasulullah. Semoga peringatan Maulid Nabi tahun ini dapat memperkuat iman dan kecintaan umat Islam kepada Rasulullah SAW, serta mengingatkan kita akan pentingnya meneladani sosoknya dalam setiap aspek kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *