Era Kemunduran Demokrasi Menjadi Dinasti Oligarki

Opini326 Dilihat

Diwarung kopi memang asyik. Asyik mengisap rokok dan menikmati tegukan kopi yang jatuh ke tenggorokan. Hal ini cukup mengejutkan, bila mana menikmati secangkir kopi bersanding dengan rokok.

Sembari menikmati tongkrongan yang asyik, muncul perspektif tentang “Era Kemunduran Demokrasi Menjadi Dinasti Oligarki”. Bagaimana tidak, musim politik adalah pahlawan kesiangan bagi masyarakat yang di penuhi janji kesejahteraan hajatnya.

Kita bisa menilai politik “Elektoral” di Republik Indonesia (RI) tidak mengenal loyalitas atas jasa partai terhadap tokoh.

Namun bisa di lihat pada “Elektabilitas” lebih menitikberatkan pada tingkat dukungan dan popularitas di mata pemilih, sementara “Elektoral” lebih terkait dengan aspek teknis dan formal dari proses pemilihan. Mana yang lebih di utamakan?.

Memang ini lah Indonesia yang merupakan negara yang menganut politik Demokrasi, seperti yang dikemukakan oleh Filsuf, Jean-Jacques Rousseau bahwa sudah seharusnya setiap kebijakan ataupun wacana politik bergulir dengan mengedepankan prinsip kebaikan bersama.

Lantas apa yang terjadi dengan Negara Indonesia saat ini? Apakah demokrasi ideal tersebut tidak terwujud di Indonesia? Benarkan politik demokrasi sudah tercampur dengan politik oligarki?

Coba kita membuka kanal YouTube atau membaca di pemberitaan media bagaimana ke-tiga Calon Presiden (Capres) saat hadir di Paku Integritas KPK kemarin tentang komitmen mereka untuk Indonesia kedepannya.

Menurut Paslon urut I Anis Baswedan, kami ingin merevisi UU KPK untuk mengembalikan KPK kepada posisi yang kuat. Kita perlu menuntaskan RUU Perampasan aset.

Kemudian menurut Prabowo Subianto Paslon urut 2. Menurutnya kita perbaiki kualitas hidup. Kita tingkatkan gaji-gaji semua pejabat dan penyelenggara negara.

Sedangkan Paslon urut 3, Ganjar Pranowo, ia mengatakan digitalisasi sistem keuangan. E- Budgeting, e- planning untuk transparansi dalam birokrasi menjadi kewajiban.

Maka tidak salah pandangan Merriam-Webster mengemukan oligarki diartikan sebagai pemerintahan yang diatur oleh beberapa orang, sebelum kemudian berubah menjadi kelompok kecil yang melakukan kontrol terhadap pemerintahan untuk tujuan korupsi ataupun kepentingan pribadi.

Dengan demikian dalam tongkrongan yang asyik kita tidak bisa lupa filsuf Aristoteles, bahwa oligarki secara literalnya didefinisikan sebagai kekuasaan oleh segelintir orang yang merupakan manifestasi pemerintahan yang buruk.

Karena sifatnya yang elitis dan ekslusif, terlebih lagi biasanya hanya beranggotakan orang-orang bermodal, oligarki ini cenderung tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Hal yang sama menurut teori Thomas Aquinas, istilah ologarki ini diartikan sebagai kekuasaan kelompok kecil, dalam oligarki ini penguasa negara menindas represi ekonomi.

Begitu pula menurut teori Jefrey winters, selaku analisis politik mengatakan bahwa demokrasi Indonesia ternyata dikuasai oleh kelompok oligarki, akibatnya sistem demokrasi di Indonesia semakin jauh dari cita-cita serta tujuan untuk mensejahterakan rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *