Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas Bahas Deregulasi Ekonomi dan Kerja Sama Dagang dengan AS

Nasional29 Dilihat

Jakarta — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar rapat terbatas bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6/2025). Rapat ini berlangsung setelah Presiden menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, agenda utama dalam pertemuan terbatas tersebut adalah respons Indonesia terhadap tantangan ekonomi global yang terus berkembang. Isu lain yang dibahas mencakup perkembangan perundingan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat, serta langkah revitalisasi kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara.

“Salah satu upaya untuk merespons dinamika tantangan ekonomi saat ini adalah dengan melakukan deregulasi sektor riil melalui Revisi Permendag 8 Tahun 2024 yang disederhanakan menjadi pengaturan sektoral, sehingga akan menjadi lebih fleksibel,” ungkap Teddy dalam keterangan pers.

Presiden Prabowo, lanjut Teddy, memberikan arahan tegas kepada para menteri untuk menciptakan ekosistem usaha yang kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan menghapus berbagai hambatan perizinan yang kerap dianggap membelit dan tidak efisien.

“Presiden Prabowo meminta agar deregulasi sektor riil bisa berdaya saing dengan menghilangkan birokrasi perizinan, sehingga bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di dalam negeri,” ujar Teddy.

Perundingan Tarif dengan AS Berjalan Positif

Rapat terbatas tersebut juga menyoroti perkembangan positif dalam proses perundingan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat. Pemerintah menilai bahwa hubungan dagang kedua negara memiliki nilai strategis dan saling menguntungkan.

“Kedua negara sepakat untuk mengedepankan win-win solution dengan melihat aspek strategis hubungan ekonomi bilateral Indonesia dan Amerika Serikat. Saat ini, tim negosiator tengah membahas permintaan dan penawaran dari kedua negara secara intensif,” jelas Teddy.

Pemerintah Indonesia juga mendapatkan sinyal dukungan dari otoritas ekonomi AS. Dukungan ini datang langsung dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan United States Trade Representative, Jamieson Greer.

“Pemerintah telah mendapatkan respons positif dari US Secretary of the Treasury, Bapak Scott Bessent, dan USTR, Bapak Jamieson Greer, terhadap inisiatif Indonesia untuk mempererat kerja sama ekonomi,” tutur Teddy.

Turut hadir dalam rapat terbatas ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Komentar