Kunjungan PM Anwar Ibrahim: Simbol Persahabatan Sejati Indonesia–Malaysia Selama Hampir Setengah Abad

Nasional35 Dilihat

 

JAKARTA — Ungkapan “kita bisa memilih teman, tetapi tidak bisa memilih tetangga” kembali terasa relevan dalam konteks hubungan Indonesia dan Malaysia. Tidak sekadar bertetangga secara geografis, kedua negara serumpun ini juga menunjukkan kehangatan hubungan yang bersifat personal dan strategis, sebagaimana tergambar dalam kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, ke Jakarta pada Jumat, 27 Juni 2025.

Awalnya bersifat informal, kunjungan PM Anwar kemudian ditingkatkan menjadi kunjungan resmi karena keakraban yang terjalin antara dirinya dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Persahabatan mereka bukan hal baru—telah terjalin selama hampir lima dekade, sejak masa muda keduanya.

“Hubungan persahabatan saya dengan Saudara Prabowo ini masing-masing berusaha untuk mendekatkan silaturahmi dan juga menunjukkan persahabatan yang setia selama hampir setengah abad,” ujar PM Anwar dengan penuh penghargaan.

Presiden Prabowo menyambut hangat kehadiran PM Anwar. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah agenda strategis, termasuk isu perbatasan dan kerja sama ekonomi, yang menjadi perhatian utama kedua negara.

“Hal-hal yang menyangkut perbatasan mungkin memerlukan waktu untuk diselesaikan secara teknis, tapi prinsipnya kita sepakat untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak,” tegas Presiden Prabowo.

Salah satu hasil konkret dari pertemuan ini adalah kesepakatan mengenai pendekatan kerja sama ekonomi di kawasan Ambalat melalui model Joint Development. Pendekatan ini akan dilaksanakan sambil menuntaskan aspek hukum secara bertahap, demi menciptakan win-win solution.

Tidak hanya dalam tataran kebijakan, kehangatan hubungan kedua pemimpin juga tampak dalam gestur-gestur kecil namun bermakna. Saat PM Anwar hendak meninggalkan Istana Negara, Presiden Prabowo secara pribadi mengantar hingga ke kendaraan dinas. Keduanya masih tampak berbincang hangat melalui jendela mobil, menunjukkan kedekatan layaknya dua sahabat lama.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menjamu PM Anwar dengan makan siang penuh keakraban. Hidangan khas dari Indonesia dan Malaysia tersaji sebagai simbol kekayaan budaya dan cita rasa serumpun. Menu seperti Selada Prabu, Iga Rawon, Kerapu Bakar Colo-Colo, hingga Nasi Lemak dan Setup Tape Crème Brulee menggambarkan paduan tradisi dan inovasi kuliner Nusantara dan negeri jiran.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang diplomasi, tetapi juga mencerminkan pentingnya hubungan personal dalam memperkuat kerja sama antarbangsa. Kedekatan antara Presiden Prabowo dan PM Anwar menjadi fondasi strategis bagi masa depan hubungan Indonesia–Malaysia yang lebih harmonis, stabil, dan saling menguatkan.

Di tengah dinamika geopolitik kawasan, kisah persahabatan Prabowo–Anwar menunjukkan bahwa diplomasi terbaik sering kali berakar dari hubungan personal yang tulus. Indonesia dan Malaysia pun diharapkan terus melangkah bersama sebagai saudara, sahabat, dan mitra strategis.

Komentar