Prof. Muhaemin dari UIN Palopo Sampaikan Pesan Hijrah dan Manajemen Dakwah dalam Tausiah 1 Muharram

Daerah104 Dilihat

PALOPO – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Palopo bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palopo menggelar kegiatan Dzikir, Doa Bersama, dan Tausiah yang berlangsung di Masjid Agung Luwu Palopo, Kamis malam (26/6/2025).

Tausiah utama dalam kegiatan ini disampaikan oleh Direktur Pascasarjana UIN Palopo, Prof. Dr. Muhaemin, MA, yang mengangkat tema tentang makna hijrah sebagai transformasi spiritual dan sosial umat Islam.

Dalam pesannya, Prof. Muhaemin menekankan bahwa hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi langkah strategis yang sarat perencanaan, pengorbanan, dan kerja sama, sebagaimana diteladankan Rasulullah ﷺ dalam peristiwa hijrah ke Madinah.

“Hijrah itu penuh rintangan, namun Rasulullah tetap sabar dan yakin akan pertolongan Allah. Ini pelajaran bagi kita semua untuk tidak mudah putus asa menghadapi ujian hidup,” tutur Prof. Muhaemin, mengutip QS. Al-Insyirah ayat 6: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ tidak melakukan hijrah secara sembarangan, tetapi dengan strategi matang: mulai dari waktu keberangkatan di malam hari, pemilihan Abu Bakar sebagai sahabat perjalanan, hingga penyediaan logistik oleh Asma’ binti Abu Bakar dan informasi intelijen oleh Abdullah bin Abu Bakar.

“Ini membuktikan bahwa dakwah dan perbaikan hidup memerlukan manajemen yang cerdas, bukan hanya semangat. Rasulullah adalah teladan dalam strategi dan profesionalitas,” ujarnya, seraya mengutip hadis: “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang apabila melakukan sesuatu, ia lakukan dengan profesional (itqan)” (HR. Thabrani).

Prof. Muhaemin juga mengajak jamaah untuk memperkuat peran masjid-masjid seperti Masjid Quba dan Mesjid Nabawi sebagai pusat dakwah dan pemersatu umat. Menurutnya, masjid adalah tempat menyatunya berbagai golongan umat Islam dalam satu saf, satu kiblat, dan satu tujuan: takwa kepada Allah.

Membawa jamaah pada perenungan lebih dalam, Prof. Muhaemin juga menyinggung QS. An-Nisā’ ayat 100, yang menjelaskan bahwa siapa pun yang berhijrah karena Allah akan mendapatkan tempat yang lebih luas, rezeki yang banyak, dan pahala yang terjamin bahkan jika wafat sebelum sampai ke tujuan.

“Ayat ini relevan dalam konteks kehidupan sekarang. Hijrah juga berarti meninggalkan hal-hal buruk, termasuk di era digital—dari konten negatif menuju lingkungan yang sehat secara spiritual,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar kelompok seperti muhajirin dan ansar, sebagai model keberhasilan sosial dalam sejarah Islam yang masih sangat relevan untuk konteks keumatan masa kini.

Di akhir tausiah, Prof. Muhaemin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan 1 Muharram sebagai momentum meninggalkan konflik, membangun silaturahmi, dan memperkuat ukhuwah, demi terwujudnya masyarakat yang damai dan berkeadaban.

Kegiatan ini disambut antusias oleh jamaah dan masyarakat Palopo yang memadati Masjid Agung Luwu Palopo, sebagai refleksi spiritual sekaligus sosial di awal tahun hijriah.

Sebagai informasi hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forkopimda Kota Palopo, Pj. Sekda, para pimpinan perangkat daerah, Ketua MUI Kota Palopo, pimpinan organisasi Islam se-Kota Palopo, jajaran GP Ansor, serta ratusan jamaah dari berbagai kalangan masyarakat.

Komentar