Presiden Prabowo Hadiri Jamuan Mewah di Istana Élysée, Simbol Kehangatan Diplomatik RI–Prancis

Internasional213 Dilihat

PARIS — Istana Élysée yang megah dan bersejarah kembali mencatat momen penting dalam diplomasi internasional saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri jamuan santap malam privat yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Senin malam waktu setempat.

Kedatangan Presiden Prabowo di Istana Élysée disambut dengan penuh kehormatan. Setelah turun dari kendaraan dinas, Presiden langsung disambut oleh Kepala Protokol Negara Prancis dan berjalan melewati barisan pasukan kehormatan yang berjajar rapi di halaman istana. Di ujung barisan, Presiden Emmanuel Macron menyambutnya secara langsung dengan kehangatan dan senyum persahabatan. Keduanya berjabat tangan dan melakukan sesi foto resmi sebelum memasuki ruang jamuan utama.

Jamuan makan malam ini berlangsung setelah perayaan Hari Nasional Prancis atau Bastille Day 2025, di mana Presiden Prabowo sebelumnya tampil sebagai tamu kehormatan dalam parade militer yang digelar megah di Place de la Concorde, Paris.

Dalam suasana formal namun penuh keakraban, kedua pemimpin negara menikmati sajian kuliner khas Prancis yang disusun secara elegan. Hidangan demi hidangan disajikan sambil diselingi percakapan strategis antara kedua kepala negara, membahas beragam isu penting yang menyangkut kerja sama bilateral maupun tantangan global, termasuk stabilitas kawasan Indo-Pasifik, ketahanan pangan, serta peluang kolaborasi di sektor pertahanan dan pendidikan.

Jamuan malam ini tidak sekadar merupakan agenda kenegaraan, namun juga menjadi simbol kuat dari hubungan persahabatan yang semakin erat antara Indonesia dan Prancis. Istana Élysée menjadi saksi betapa hubungan kedua bangsa dibangun di atas fondasi saling pengertian, komitmen, dan semangat kerja sama jangka panjang.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam rangkaian acara kehormatan ini juga menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam percaturan global, sekaligus mempertegas tekad Pemerintah Indonesia untuk memperluas diplomasi aktif dan produktif di kancah internasional.

Komentar