prabowo-pidato-kenegaraan-parlemen-turki

Internasional3269 Dilihat

Ankara, Turki – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya di hadapan lembaga legislatif luar negeri sejak resmi dilantik. Pidato bersejarah tersebut berlangsung di Ruang Plenary, Gedung Parlemen Turkiye, Ankara, pada Kamis, 10 April 2025.

“Merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya untuk hari ini berdiri di hadapan Anda semua di ruangan yang bersejarah ini, jantung demokrasi Turkiye, untuk menyampaikan salam hangat dari 280 juta rakyat Indonesia, saudara-saudaramu negara muslim terbesar di dunia,” ujar Presiden Prabowo mengawali pidatonya.

Dalam pidato tersebut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kunjungannya ke Turki tidak hanya bersifat kenegaraan, melainkan juga memiliki makna personal dan emosional. Ia menyebut hubungan antara Indonesia dan Turki telah lama terjalin dalam solidaritas sejarah dan perjuangan bersama.

“Turkiye memiliki tempat yang khusus, yang istimewa di hati rakyat Indonesia. Bagi umat Islam di Indonesia, Turkiye adalah penerus dari peradaban Osmani, peradaban Ottoman,” ucapnya.

Presiden juga mengangkat sejarah panjang hubungan dua negara, terutama peran Kekaisaran Ottoman dalam mendukung perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan. Ia menyebut bahwa jejak bantuan dari Ottoman masih hidup dalam memori kolektif masyarakat di berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh dan Deli Serdang.

“Sampai hari ini masih diceritakan oleh rakyat Indonesia bahwa leluhur mereka mendapat bantuan pelatihan dan dukungan dari prajurit Ottoman,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga memberikan apresiasi atas sikap tegas Turki dalam membela rakyat Palestina. Ia menyayangkan sikap pasif sebagian besar negara terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Gaza.

“Turkiye punya sikap yang tegas. Karena itu kami merasa ingin bersama Turkiye membela keadilan, kebenaran di dunia yang sekarang penuh ketidakpastian,” ungkap Prabowo dengan nada penuh empati.

Sebagai penutup, Prabowo menyerukan peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Turki demi membangun peradaban dunia yang adil dan damai. Menurutnya, persatuan negara-negara berkembang dan dunia Islam sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global.

“Peradaban kita memerlukan suatu perjuangan mencapai hak semua bangsa untuk hidup dengan baik, hidup dengan aman, hidup dengan damai tanpa penindasan oleh siapapun,” tegasnya.

Kunjungan ini menandai babak baru hubungan strategis antara Indonesia dan Turki, sekaligus menegaskan komitmen Prabowo untuk memperjuangkan peran aktif Indonesia di panggung dunia.

Komentar