Memahami Pentingnya Sholat: Syarat, Pembatal, dan Keutamaannya dalam Islam

Uncategorized451 Dilihat

PENULIS: Nuning Hidayanti (Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palopo)

Sholat adalah ibadah yang wajib bagi umat Islam, yang dilakukan dengan serangkaian gerakan dan bacaan tertentu sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.

Sholat merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan dilaksanakan lima kali sehari: Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Selain sebagai kewajiban, sholat juga berfungsi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan ketenangan jiwa.

Syarat sah sholat meliputi:
– Islam: Pelaksana harus seorang Muslim.
– Berakal: Harus dalam keadaan sehat secara mental.
– Baligh: Sudah mencapai usia dewasa (pubertas).
– Suci dari hadas: Harus dalam keadaan suci dari hadas besar (junub) dan hadas kecil (tidak ada najis).
– Suci dari najis: Tempat dan pakaian yang digunakan untuk sholat harus bersih dari najis.
– Menghadap kiblat: Harus menghadap ke arah Ka’bah di Mekkah.
– Waktu yang tepat: Sholat harus dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan.

Memenuhi syarat-syarat ini penting agar sholat yang dilakukan dianggap sah dan diterima.

Sholat dapat batal atau tidak sah karena beberapa hal, antara lain:

– Mengeluarkan hadas: Jika seseorang berhadats kecil atau besar, seperti buang air atau bersentuhan kulit dengan lawan jenis.
– Berbicara: Mengucapkan kalimat yang tidak termasuk dalam bacaan sholat.
– Tertawa: Tertawa keras saat sholat dapat membatalkan sholat.
– Bergerak berlebihan: Gerakan yang tidak perlu dan berlebihan dapat membatalkan sholat.
– Melihat ke arah yang tidak seharusnya: Melihat sesuatu yang mengganggu konsentrasi sholat.
– Murtad: Beralih dari agama Islam saat dalam keadaan sholat.
– Sengaja membatalkan: Jika seseorang dengan sengaja menghentikan sholatnya.

Memahami hal-hal ini penting untuk menjaga kesahihan sholat yang dilakukan.

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Artinya: “Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisa: 103)

Arab: مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

Artinya: Siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa saja yang tidak menjaga sholat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.

Komentar