Nusa-antara.co.id – Dalam upaya memberdayakan ekonomi masyarakat Desa Setiarejo, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler (KKN-R) Posko 27 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Rukun Warga Desa Setiarejo mengembangkan potensi besar pertanian semangka. Kegiatan ini secara khusus ditujukan untuk para petani semangka yang ada di desa tersebut.
Sebelum memulai program, mahasiswa KKN-R Posko 27 terlebih dahulu melakukan observasi mendalam guna mengidentifikasi potensi yang bisa dikembangkan di Desa Setiarejo. Proses KKN yang dimulai sejak 9 September 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan perekonomian lokal melalui pengelolaan sumber daya yang ada.
Selama kegiatan, mahasiswa KKN-R dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan, Ibu Rismayanti, S.E., M.Si. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan masyarakat setempat, ditemukan bahwa 70% petani di Desa Setiarejo menanam semangka. Namun, hingga saat ini belum ada unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berfokus pada produk olahan semangka. Salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah semangka kategori C, yang berukuran lebih kecil dan kerap kali tidak laku dijual meskipun rasanya sama manis dengan kategori lainnya.
Koordinator Desa Posko 27, Fadel muhammad ramli, menyatakan bahwa potensi besar buah semangka di Desa Setiarejo belum dimanfaatkan secara optimal.
“Banyak petani hanya menjual semangka dalam bentuk buah segar. Kami melihat peluang untuk menciptakan UMKM berbasis olahan semangka yang tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat,” ungkapnya.
Merespons tantangan ini, mahasiswa KKN-R Posko 27 mendorong inovasi melalui pelatihan pembuatan selai semangka yang diadakan pada 10 Oktober 2024. Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan teknik pengolahan semangka menjadi selai sebagai produk unggulan yang bisa meningkatkan nilai tambah. Pelatihan tersebut disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Setiarejo, dihadiri oleh aparat desa, anggota KWT, dan petani semangka.
Dalam pelatihan, mahasiswa KKN-R memperagakan langsung proses pembuatan selai semangka, sekaligus memberikan sampel untuk dicicipi masyarakat. “Rasanya enak dan cocok untuk dipasarkan,” ujar salah satu warga yang hadir.
PJS Kepala Desa Setiarejo juga memberikan apresiasi atas inovasi yang diperkenalkan mahasiswa KKN-R Posko 27.
“Inisiatif ini patut diapresiasi karena semangka, yang selama ini dikenal sebagai buah dengan kadar air tinggi, berhasil diolah menjadi selai. Ini menambah variasi produk olahan selai selain nanas atau stroberi yang sudah lebih dikenal masyarakat,” tuturnya.
Ke depan, mahasiswa KKN-R berharap pelatihan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah hasil pertanian mereka, sekaligus meningkatkan pendapatan serta memperkuat perekonomian lokal.