Oleh: Hamsa, S.Pd., M.Pd.
Palopo – Hamsa, S.Pd., M.Pd., muballig kota Palopo (Dai melineal), menyampaikan tentang Bulan Suci Ramadhan: Sebagai Refleksi Diri Untuk Mengenal, Dekat dan Menyatu Dengan Rahmat Allah Swt, dalam ceramah Tarawih di masjid Nurul Iman Tondok Alla Jaya.
Mengawali ceramahnya, Hamsa muballig kota Palopo menyampaikan kepada jama’ah tarwih bahwa bulan suci ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan di dalamnya.
Ia mengatakan ada 12 bulan, akan tetapi Allah sematkan menjadi 1 bulan mulia, Allah leburkan menjadi 1 bulan yang spesial untuk umat Islam, yakni bulan suci ramadhan.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa bulan suci ramadhan ini istimewa, karena di dalamnya di turunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah Swt.
“Bulan Suci Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya di turunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang bathil”…(QS. Al-Baqarah 185).
Hamsa juga menegaskan bahwa, bulan suci ramadhan ini mulia karena, Allah jadikan bulan suci ramadhan ini sebagai syahrur tarbiyah (pembelajaran) untuk umat Islam.
Selain itu, Hamsa juga menegaskan kepada jamaah bahwa bulan suci ramadhan ini menjadi momentum yang paling spesial untuk kita: merefleksikan diri kita mengenal Allah, mendekatkan diri kepada Allah, dan memyatuh dengan rahmat Allah Swt.
Ia mengatakan bahwa bulan ramadhan ini menjadi renungan bagi kita semua untuk merenungkan 3 hal:
1. Bagaimana dekat- sedekatnya dengan Allah Swt. di dalam bulan suci ramadhan ini?
2. Bagaimana memyatuhkan (menghadirkan) rabbul Aalamiin di dalam al-wujud-nya kita sebagai manusia?
3. Bagaimana konsep mengenal Allah Swt. di bulan suci ramadhan?
Maka, Hamsa mengatakan bahwa dari Pertanyaan inilah yang menjadi bahan refleksi kepada jamaah, agar bisa mendapatkan Rahmat dari Allah swt.
Lebih lanjut, ia juga menerangkan 3 pertanyaan diatas secara mendasar ke jamaah bahwa untuk dekat dengan Allah Swt. hadirkan rasa “muhabbah ilallah” rasa cinta kepada Allah Swt, kemudian untuk menyatukan Allah Swt. dalam diri kita ialah hilangkan kecintaan kepada “Ad-dunia secara berlebihan”, dan terakhir, untuk mengenal Allah Swt. cara ialah “Kenali dirimu maka engkau akan mengenal tuhanmu”.
Diakhir ceramah tarawih, Hamsa mengajak kepada kepada seluruh jama’ah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt. agar mencapai taraf “La Allakum tattakun” takwa yang sebenar-benarnya takwa kepada Allah Swt.
Hamsa, juga menyerukan kepada jama’ah untuk memperbanyak berdo’a kepada Allah Swt. sebagai bentuk refleksi diri untuk mendapatkan Rahmat dari Allah Swt. Dengan membaca do’a hadis nabi, hadis muslim (no. 588) yaitu:
“Allahumma inni audzu Bika min adzabi jahannam, wa min azabil Qobri, wa min fitnatil wa mahyaya wa Mamat, wa min syar’i fitnatil masihid Dajjal” tutupnya.
Ceramah tarawih malam ke-11 Ramadhan ini, menjadi seruan kuat untuk jama’ah untuk senantiasa merefleksikan dirinya untuk mengenal, memyatuh, dan sedekat-dekatnya dengan Allah Swt. Untuk menggapai Rahmat dari Allah Swt.
Masjid Nurul Iman Tondok Alla jaya, menjadi saksi penyampaian ceramah tarawih tersebut, yang di penuhi puluhan jama’ah yang antuasias mendengar pesan-pesan Islamiah dari Hamsa muballig kota Palopo, terutama terkait dengan merefleksikan diri untuk mengenal, dekat, dan memyatuhkan diri dengan Allah Swt. Untuk menggapai Rahmat-Nya.
Komentar