OLEH: Sri Wahyuni, S.Pd.
OPINI: Mengenang sejarah silam yang terjadi di sebuah daerah yang bernama Takbai terletak di provinsi Narathiwat Thailand Selatan, sama dengan hal Yala, Patani, Songkla dan Setul, semua daerah ini merupakan kerajaan Melayu Islam Patani sebelum dikuasai Kerajaan Thailand.
Pada 24 Oktober 2004, telah terjadi pembataian massa masyarakat Patani oleh beberapa oknum berangkatan senjata, mereka menyiksa seluruh umat Muslim tak bersalah yang ada didaerah tersebut didalam sebuah truk serta dibawa dalam keadaan terbaring tindih -menindih kebanyakan umat Muslim yang ditahan pun MD dalam keadaan sesak nafas. Cerita ini dikutip dari salah seorang mahasiswa UIN Mahmud Yunus Batusangkar Sumatera Barat bernama Shofi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam asal Thailand.
Selain daripada itu yang menjadi sorotan adalah tidak adanya tindak keadilan dan tiada penegakan HAM pada saat itu juga, ironinya para pelaku hingga saat sekarang ini masih dalam status buronan yang menghilang semenjak peristiwa itu terjadi.
Tulisan ini mengajak hati nurani masyarakat Islam, yang mungkin belum banyak yang tahu tentang kebenaran dan peristiwa yang terjadi di Takbai, Patani selama 20 tahun silam.
Pada saat ini seluruh masyarakat masih menunjukkan rasa tidak adilan dan menuntutnya pada pihak pemerintah terkait mengenai peristiwa yang telah terjadi, rekam jejak tragedi berdarah itu sangat menyayat hati para masyarakat khususnya sesama umat Muslim.
Pada 25 Oktober 2024 kemaren tim Nusantara melihat semua mahasiswa berasal dari Thailand turun kejalan untuk menggelorakan bahwa masa kelam ini tidak untuk dilupakan namun untuk mengenang betapa beratnya sebagai minoritas
Muslim Patani pada saat itu.
Dalam harapan mereka terdapat beribu doa agar mereka diberikan hak yang sama seperti yang lainnya, dan diperlakukan adil seadilnya sebagai masyarakat agama minoritas ditempatnya, sehingga tragedi ini tidakterulang kembali untuk yang kedua kalinya.