YBS Gelar FGD: Mengubah Sampah Menjadi Nilai Ekonomi di Komunitas Adat Ba’tan

Daerah456 Dilihat

Palopo – Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai pengelolaan sampah terpadu dan terintegrasi di komunitas adat Ba’tan. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Kelurahan Battang, Wara Barat, Palopo, pada Kamis, 6 Februari 2025.

Acara dihadiri oleh Direktur YBS, Abd. Malik Saleh, Lurah Battang, Rahman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Emil Nugraha Salam, dan Staf Ahli Walikota Bidang Kesra, M. Taufiqurrahman.

Dalam sambutannya, Lurah Battang berharap para peserta dapat merespon dengan serius ide dan gagasan dari para pemateri.

“Dengan FGD ini, sampah yang terkelola nantinya akan mendatangkan nilai ekonomi,” ujar Rahman, yang sekaligus membuka acara.

Emil Nugraha Salam, Kepala DLH Palopo, mengimbau masyarakat untuk mengelola sampah secara terpadu dan terintegrasi.

“Sampah plastik bisa kita jual, dan sampah organik dapat dijadikan pupuk atau kompos.” Ujar Emil.

Emil menambahkan kami juga menyoroti pentingnya pembaruan peraturan daerah (Perda) mengenai pengelolaan sampah yang dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.

Sementara itu, Direktur YBS, Abd. Malik Saleh, menjelaskan bahwa masalah sampah dan banjir merupakan isu besar di Palopo yang saling berkaitan.

“Inilah yang menjadi dasar diadakannya FGD ini di wilayah Battang dan Battang Barat, yang merupakan wilayah hulu,” ungkap Malik.

Ia menambahkan bahwa YBS siap membeli sampah plastik yang sudah terpilah, asalkan terdapat pangkalan atau terminal sampah di daerah tersebut.

M. Taufiqurrahman, Staf Ahli Walikota, turut menjelaskan manfaat dari pengelolaan sampah yang sudah diterapkan, dengan menekankan pentingnya memilah sampah sejak tingkat rumah tangga sebagai langkah awal.

Kegiatan FGD ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, pemuda, perempuan, dan pemerintah kelurahan. Diskusi difasilitasi oleh Koordinator Advokasi dan Kebijakan YBS, Nur Anwar, bersama Mirdat dan Wardi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Masyarakat Adat/Lokal dalam Pengelolaan Sampah Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Ekonomi dan Ekologi secara Berkelanjutan di Komunitas Adat Ba’tan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.

Rekomendasi yang dihasilkan dari diskusi akan dijabarkan lebih lanjut dalam lokakarya bersama masyarakat dan OPD terkait. Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan dari Pemerintah Kota Palopo, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), danYayasan Nusantara Fund.

Komentar

Baca Juga