Subsidi Energi Rp 400-450 Triliun Harus Tepat Sasaran, Presiden Prabowo: Pantang Mundur Sebelum Selesai

Nasional2195 Dilihat

Jakarta – Subsidi energi di Indonesia yang mencapai angka 400-450 triliun rupiah pertahun harus dikelola dengan baik agar tepat sasaran. Sudah puluhan tahun masyarakat menghadapi ketidaktepatan dalam penyaluran subsidi, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu, Partai Golkar, para menteri, serta anggota DPR dari tingkat kabupaten hingga pusat diminta untuk mengawal kebijakan ini dengan maksimal.

Salah satu perhatian utama dalam subsidi energi adalah distribusi gas LPG 3 kg yang masih mengalami kendala harga di lapangan. Harga yang seharusnya terjangkau bagi masyarakat justru sering kali melambung tinggi hingga mencapai 18-19 ribu rupiah per tabung. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan penyaluran subsidi energi agar benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Ini akan saya perjuangkan hidup dan mati,” ujar Bahlil dalam sambutannya pada rapat kerja yang membahas efektivitas penyaluran subsidi energi.

Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kebijakan subsidi energi. Ia meminta seluruh jajaran pemerintahan memastikan bahwa dana besar yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan justru dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sebagai negara berkembang, Indonesia harus terus berjuang untuk memastikan kebijakan subsidi energi ini dapat berjalan dengan baik. “Pantang mundur sebelum selesai,” tegas Presiden Prabowo dalam pernyataannya.

Dengan pengawasan yang lebih ketat dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan subsidi energi dapat benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Indonesia.

Komentar