Strategi Kepala Desa Pompengan Tengah dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Opini1384 Dilihat

OLEH: Aliamsa (Mahasiswa MM Universitas Sultan Agung )
Nim : 20402400478
Email : aliamsaa392@gmail.com

OPINI: Desa Pompengan Tengah, yang terletak di Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, memiliki potensi alam yang cukup besar. Meski demikian, sumber daya manusia (SDM) di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat kemajuan ekonomi dan sosialnya. Berdasarkan data, jumlah penduduk Desa Pompengan Tengah sekitar 726 jiwa yang tersebar di empat dusun, yaitu Kala Kala Selatan, Kala Kala, Samarenda, dan Samarenda Utara. Masyarakat desa ini sebagian besar bergantung pada sektor pertanian dan beberapa usaha lokal, namun tingkat produktivitas dan daya saing yang rendah menjadi hambatan besar dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Fenomena yang terjadi di Desa Pompengan Tengah adalah ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak diimbangi dengan pengembangan keterampilan SDM. Kondisi ini diperburuk oleh rendahnya akses terhadap pendidikan berkualitas, kurangnya pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, serta keterbatasan infrastruktur yang mendukung pengembangan SDM. Oleh karena itu, pengembangan SDM menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendorong perekonomian desa ke arah yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Tujuan utama dari strategi pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing. Kepala Desa Pompengan Tengah, Nusri Pabira, menyadari bahwa pengembangan SDM adalah fondasi penting untuk mencapai visi desa yang maju dan sejahtera. Dengan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap masyarakat, diharapkan desa ini dapat mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pengembangan SDM ini juga diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, terutama dalam menciptakan usaha dan produk lokal yang dapat meningkatkan perekonomian.

Meskipun memiliki potensi besar, Desa Pompengan Tengah menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pengembangan SDM. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap pendidikan formal dan informal. Desa ini belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan praktis. Selain itu, keterbatasan informasi mengenai peluang kerja dan usaha juga menjadi masalah. Masyarakat sering kali tidak mengetahui pelatihan atau program pemberdayaan yang tersedia bagi mereka, baik dari pemerintah maupun lembaga lainnya.

Tantangan lain yang dihadapi adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan keterampilan dan peningkatan kapasitas diri. Beberapa masyarakat masih terjebak dalam pola pikir tradisional dan lebih memilih bekerja di sektor pertanian atau usaha yang sudah ada, tanpa mempertimbangkan potensi untuk berinovasi atau mengembangkan keterampilan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, ketidakmampuan finansial untuk mengikuti pelatihan juga menjadi hambatan utama bagi sebagian besar penduduk.

Pendapat Para Ahli Tentang Pengembangan SDM

Pengembangan SDM merupakan hal yang penting dalam konteks pembangunan desa, karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat transformasi sosial-ekonomi. Para ahli mengemukakan berbagai pendapat terkait pentingnya pengembangan SDM di pedesaan:

1. Buchari Alma (2016)dalam bukunya yang berjudul “Manajemen SDM” menyatakan bahwa salah satu kunci utama dalam memajukan suatu daerah adalah melalui pengembangan SDM yang kompeten dan terampil. Hal ini akan berdampak langsung pada produktivitas dan daya saing daerah tersebut.

2. M. Nasir (2015) dalam penelitiannya mengenai pemberdayaan masyarakat mengungkapkan bahwa pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan keterampilan, adalah fondasi penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Program pelatihan keterampilan yang berbasis pada kebutuhan pasar dapat mempercepat peningkatan kualitas SDM di desa.

3. Soedarmono (2017) dalam bukunya mengenai pembangunan desa mengungkapkan bahwa pengembangan SDM di pedesaan tidak hanya berfokus pada pendidikan formal tetapi juga perlu memperhatikan pelatihan keterampilan praktis yang dapat membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas.

Dalam mengatasi tantangan-tantangan ini, Kepala Desa Pompengan Tengah telah merumuskan berbagai strategi untuk mengembangkan SDM yang lebih kompeten dan produktif. Strategi ini melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah desa, masyarakat, maupun lembaga eksternal seperti lembaga pendidikan dan sektor swasta.

1. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan

Kepala desa telah menginisiasi berbagai program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Pelatihan ini meliputi kursus komputer, pelatihan kewirausahaan, serta pendidikan literasi keuangan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Program pelatihan ini dirancang untuk menjangkau berbagai kalangan, mulai dari pemuda hingga ibu rumah tangga, dengan harapan dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih siap menghadapi tantangan pasar kerja dan mengelola usaha mereka sendiri.

Pendidikan informal ini dirancang agar lebih fleksibel dan terjangkau oleh masyarakat. Kepala desa juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan untuk menyediakan materi yang relevan dengan kebutuhan pasar dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta tren industri yang ada.

2. Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan

Strategi pemberdayaan pemuda dan perempuan menjadi fokus penting dalam pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah. Pemuda yang memiliki potensi besar untuk berinovasi sering kali kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri. Oleh karena itu, kepala desa memberi perhatian khusus kepada pemuda agar mereka dapat mengikuti pelatihan yang relevan dengan minat dan bakat mereka, serta kebutuhan pasar kerja.

Sementara itu, pemberdayaan perempuan juga menjadi prioritas dalam upaya pengembangan SDM di desa. Program-program pelatihan yang melibatkan perempuan, seperti keterampilan usaha rumahan dan pengelolaan keuangan keluarga, bertujuan untuk meningkatkan peran ekonomi perempuan dalam keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, perempuan dapat berkontribusi lebih banyak dalam perekonomian desa dan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.

3. Kerjasama dengan Lembaga Pemerintah dan Swasta

Salah satu langkah penting dalam meningkatkan kapasitas SDM adalah dengan menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta. Kepala desa Pompengan Tengah telah menjalin hubungan dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, perusahaan swasta, dan organisasi nirlaba, untuk menyelenggarakan program pelatihan kerja, penyuluhan kesehatan, serta edukasi kewirausahaan.

Kerjasama ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat, tetapi juga membuka akses informasi mengenai peluang kerja dan usaha yang dapat dimanfaatkan oleh warga desa. Dengan adanya jaringan ini, masyarakat diharapkan bisa lebih terbuka terhadap berbagai peluang yang ada, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bersaing di dunia kerja atau mengelola usaha mereka sendiri.

4. Pengembangan Wirausaha Lokal

Sektor wirausaha menjadi salah satu fokus penting dalam strategi pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah. Kepala desa mendorong masyarakat untuk mengembangkan produk lokal yang memiliki nilai jual, seperti kerajinan tangan, produk pertanian, dan makanan olahan khas desa. Dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memproduksi barang yang berkualitas, diharapkan desa ini dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian yang musiman dan membuka peluang baru dalam bidang ekonomi.

Masyarakat juga diberdayakan untuk membangun usaha bersama, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUB), yang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha secara kolektif dan lebih efisien. Kelompok ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memasarkan produk lokal dan meningkatkan daya saing usaha mereka, baik di tingkat lokal maupun regional.

Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah memang cukup besar, namun beberapa solusi dapat diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

1. Peningkatan Alokasi Dana Desa untuk Pendidikan dan Pelatihan

Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan alokasi dana desa untuk program-program pendidikan dan pelatihan. Kepala desa dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk mendirikan pusat pelatihan atau ruang belajar di desa yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini akan mempermudah masyarakat dalam mengikuti pelatihan keterampilan tanpa harus keluar dari desa.

2. Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat

Untuk mengatasi resistensi masyarakat terhadap perubahan, penting untuk melakukan sosialisasi secara intensif mengenai pentingnya pengembangan keterampilan dan pendidikan. Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui pertemuan desa, kampanye media sosial, dan kegiatan komunitas yang melibatkan masyarakat secara langsung.

3. Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB)

Pembentukan KUB dapat menjadi solusi untuk membantu masyarakat dalam mengelola usaha secara kolektif. Melalui KUB, masyarakat dapat berbagi pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha mereka.

4. Membangun Infrastruktur Pendukung

Desa juga perlu berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM. Akses internet yang stabil dan ruang pelatihan yang memadai adalah dua faktor yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas program pengembangan SDM.

 

Klik tautan di bawah ini

Silahkan Download Word OPINI ALIAMSA

Pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah merupakan langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing. Melalui strategi yang telah dirumuskan oleh kepala desa, seperti pendidikan dan pelatihan keterampilan, pemberdayaan pemuda dan perempuan, kerjasama dengan berbagai pihak, serta pengembangan wirausaha lokal, desa ini memiliki peluang besar untuk maju dan berkembang.

Namun, kesuksesan pengembangan SDM ini sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak eksternal lainnya. Dengan adanya dukungan yang berkelanjutan, baik dari pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat, Desa Pompengan Tengah dapat mewujudkan visinya sebagai desa yang mandiri, sejahtera, dan kompetitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *