Rifky Aktivis UM Palopo Desak Polres Palopo Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu

Daerah1154 Dilihat

Palopo – Kota Palopo kini berada di bawah bayang-bayang kekelaman, saat aktivitas tambang ilegal Galian C terus merongrong tanpa henti. Di tengah kepungan ketidakpastian ini, Rifky, seorang aktivis mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Palopo, angkat suara dengan nada penuh harap dan kecemasan. Sabtu (10/08/2024)

Rifky menyerukan agar Polres Palopo tak hanya sekadar menjalankan tugas, tetapi juga menunjukkan sikap profesionalisme yang sesungguhnya dalam mengusut tuntas tambang ilegal yang tengah merajalela. Baginya, transparansi dan integritas dalam penegakan hukum adalah harga mati. Ia menegaskan bahwa tak ada ruang untuk kompromi ketika berbicara soal hukum.

“Polres Palopo harus bersikap profesional dan transparan dalam menangani kasus tambang ilegal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2021 Pasal 158. Setiap orang yang terbukti melakukan penambangan tanpa izin harus dihadapkan pada ancaman pidana penjara dan denda,” tegas Rifky, dengan nada yang penuh ketegasan.

Namun, suasana semakin suram saat Rifky mengungkapkan dugaan mengejutkan. Ia menduga kuat ada oknum polisi yang justru memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya diri dengan mengoperasikan alat berat jenis excavator di lokasi Galian C di daerah Purangi, Kota Palopo. Tuduhan ini mengemuka sebagai bentuk kekecewaan terhadap aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menegakkan supremasi hukum.

“Jika benar Polres Palopo memiliki legal standing sebagai Aparat Penegak Hukum (APH), maka kami sebagai mahasiswa dan masyarakat hanya bisa menaruh harapan. Kami ingin melihat bahwa pedang keadilan itu masih tajam ke atas, bukan hanya tajam ke bawah. Semuanya harus sama kedudukannya di hadapan hukum (Equality Before The Law),” imbuhnya dengan nada penuh harapan.

Di tengah keresahan yang mendalam, Rifky menggarisbawahi bahwa jika kasus ini tidak ditangani dengan tuntas dan transparan, tambang ilegal akan kembali beroperasi, mencemari tanah Palopo dan menghancurkan masa depan generasi mendatang. Harapannya, Polres Palopo mampu menemukan ‘otak’ di balik kejahatan tambang ilegal ini dan memberikan sanksi tegas kepada semua yang terlibat, tanpa pandang bulu.

Namun, Rifky tidak berhenti sampai di situ. Ia dengan tegas menyatakan bahwa di balik tambang ilegal, hampir selalu ada jaringan mafia migas yang bermain. Janji Rifky dan rekan-rekan mahasiswa adalah akan terus mengawal proses hukum ini. Mereka tidak akan tinggal diam jika penanganan kasus tersebut tidak proporsional dan transparan. “Jika hukum tak ditegakkan, yakin dan percaya, kami akan kembali turun ke jalan, menyuarakan keadilan di Polres Palopo dan Mapolda Sulsel,” tutupnya dengan penuh keyakinan.

Bayangan ketidakpastian semakin pekat, dan Rifky bersama mahasiswa lainnya menjadi penanda bahwa harapan terakhir untuk keadilan kini terletak di tangan mereka. Kota Palopo tengah menunggu, berharap keadilan bisa ditegakkan tanpa ada kompromi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *