Pemerintah Putuskan Relokasi Korban Longsor di Purwakarta, Kemensos Siapkan Bantuan Pembangunan Rumah

Nasional12 Dilihat

Purwakarta – Pemerintah pusat memutuskan untuk merelokasi para korban bencana longsor dan tanah bergerak yang terjadi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Keputusan tersebut diambil menyusul kondisi geologi wilayah terdampak yang dinilai tidak lagi aman untuk dihuni.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengungkapkan bahwa relokasi akan dilakukan langsung ke hunian tetap, tanpa pembangunan hunian sementara. Hal ini disampaikan usai peninjauan lapangan bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Kepala PVMBG Hadi Wijaya, dan Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti, Kamis (19/6/2025).

“Perlu dilakukan relokasi tempat tinggal karena menurut keadaan geologi tidak lagi aman ditempati. Selain rumah, fasilitas umum seperti jalan juga akan direlokasi,” ujar Pratikno di posko pengungsian Gedung Serbaguna Desa Pasirmunjul.

PVMBG Tetapkan Zona Aman Relokasi

Kepala PVMBG Hadi Wijaya menegaskan bahwa perluasan area gerakan tanah dari 2 hektare menjadi 10 hektare menjadi dasar keputusan relokasi. Lokasi hunian baru akan ditentukan berdasarkan zona aman yang akan ditetapkan oleh PVMBG, baik untuk relokasi terpusat maupun mandiri.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa Kementerian Sosial akan memberikan bantuan pembangunan rumah dengan nominal bervariasi, tergantung tingkat kerusakan:

  • Rusak berat: Rp 20 juta
  • Rusak sedang: Rp 10 juta
  • Rusak ringan: Rp 1–5 juta

Kemensos juga akan memberikan bantuan perlengkapan rumah senilai Rp 3 juta per hunian.

“Kemensos akan terlibat aktif dalam pembangunan rumah termasuk isiannya,” tegas Agus Jabo.

Sementara itu, Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti memastikan pembangunan kembali infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan guna memastikan konektivitas pasca relokasi.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan bahwa relokasi dapat dilakukan secara terpusat maupun mandiri di lahan milik pribadi. Syaratnya, lokasi tersebut harus mendapat verifikasi aman dari PVMBG.

“Kalau mereka ingin relokasi mandiri, tunjukkan tanahnya dan jika aman, kita akan bantu pembangunan,” ujar Suharyanto.

Kemensos telah menyalurkan bantuan dua tahap bagi para korban:

  • Tahap I: Rp 21,6 juta, terdiri atas 13 paket kidsware, 30 selimut, 5 terpal, dan 1 paket penjernih air.
  • Tahap II: Rp 233,3 juta, mencakup perlengkapan dapur umum, 10 tenda keluarga, 50 tenda gulung, 200 paket makanan, 30 paket sandang anak, dan lainnya.

Total bantuan logistik kedaruratan yang disalurkan: Rp 254,9 juta.
Ditambah 100 paket sembako senilai Rp 21 juta.

Sebanyak 69 rumah mengalami kerusakan berat, dan seluruh warga telah mengungsi. Sebanyak 256 jiwa (83 KK) kini mengungsi, dengan 145 jiwa tinggal di rumah kerabat dan 111 jiwa mengungsi di Gedung Serbaguna Desa Pasirmunjul.

Salah seorang pengungsi, Hasanah (41), mengungkapkan rasa syukurnya.

“Alhamdulillah, tenang sekarang di sini. Fasilitas air dan makanan lancar. Terima kasih atas bantuannya, mudah-mudahan cepat direlokasi ke tempat yang lebih layak,” ujarnya.

Bencana longsor terjadi pertama kali pada Minggu, 20 April 2025, disusul pergerakan tanah tambahan terakhir pada 13 Juni 2025 pukul 08.00 WIB. Penyebab utamanya antara lain curah hujan tinggi, lereng curam tanpa vegetasi cukup, dan sistem drainase yang buruk.

Wilayah terdampak mencakup Kampung Cigintung dan Kampung Sukamulya yang tergolong dalam zona kerentanan gerakan tanah kategori menengah.

Komentar