Refleksi Ulang Tahun Menag Nasaruddin Umar: Usia adalah Nasihat Spiritual, Bukan Seremonial

Daerah118 Dilihat

 

Jakarta —Suasana penuh kekhidmatan dan kesederhanaan mewarnai acara silaturahmi yang digelar di Ruang Pelantikan Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Senin (23/6/2025). Dalam momen tersebut, Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menyampaikan refleksi mendalam bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-66.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama, Romo H. R. Muhammad Syafi’i, Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, serta jajaran pejabat Eselon I, II, dan III Kementerian Agama.

Dalam sambutannya, Menag mengajak seluruh jajarannya untuk menjadikan pertambahan usia sebagai momen perenungan spiritual, bukan sekadar perayaan seremonial.

“Ulang tahun ini adalah nasihat buat kita, bahwa bertambah umur sesungguhnya mendekati finish kehidupan,” ungkap Menag.

Mengutip hikmah dari ulama sufi Ibnu Atha’illah dan Ibnu Arabi, Menag mengingatkan bahwa pujian bisa menjadi jebakan stagnasi, sedangkan kritikan justru mendorong kemajuan.

“Jika ada dalam lipatan hati kecil Anda bangga pada saat dipuji orang, itu pertanda cacatnya akidah. Karena segala pujian adalah milik Allah,” tegasnya.

Dengan nada rendah hati, Menag menyampaikan bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang berusaha menjalankan amanah sebaik mungkin.

“Saya biasa-biasa saja. Saya tidak pintar. Banyak orang lebih hebat dari saya,” ungkapnya tulus.

Ia juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada sang istri yang selama ini setia mendampingi, serta rekan kerja yang selalu mendukung.

“Orang yang melakukan ketulusan, selalu ada keajaiban dalam hidupnya,” tambahnya.

Menag kemudian membagikan kisah inspiratif dari sufi perempuan Rabiah al-Adawiyah yang menyatakan bahwa cinta yang memenuhi hati akan menghilangkan ruang untuk membenci.

“Kalau rongga tubuh kita sudah penuh cinta, maka tidak ada lagi tempat untuk benci dan celaan,” jelasnya.

Menjelang akhir sambutan, Menag memberikan penghargaan kepada seluruh petugas haji yang telah menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi dalam melayani jemaah.

“Mari kita hargai kerja keras para petugas. Mereka sudah bekerja maksimal,” ujarnya.

Wakil Menteri Agama, Romo H. R. Muhammad Syafi’i, turut menyampaikan doa tulus untuk Menag.

“Semoga beliau tetap sehat, semangat, dan bahagia bersama keluarga, serta terus membawa kebaikan bagi umat, bangsa, dan negara,” ujarnya.

Senada dengan itu, Sekjen Kemenag, Kamaruddin Amin, memberikan apresiasi atas teladan yang ditunjukkan Menag dalam berbagai aspek kehidupan.

“Beliau adalah guru kita semua, bukan hanya dalam ilmu dan ketakwaan, tetapi juga dalam cara beliau berinteraksi dengan orang lain,” tuturnya haru.

Acara ini bukan hanya menjadi momen perayaan ulang tahun, namun lebih dari itu, menjadi ruang reflektif dan inspiratif bagi seluruh ASN Kementerian Agama untuk terus menjaga ketulusan, semangat pengabdian, dan cinta kepada sesama.

Komentar