PW IPNU Aceh Desak Pengusutan Tuntas Kasus Pembunuhan Santri di Pidie Jaya

Daerah3351 Dilihat

Banda Aceh – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Aceh menyatakan keprihatinan mendalam atas kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Anis Maula (16), seorang santri di salah satu dayah di Kabupaten Pidie Jaya. Peristiwa tragis ini diduga dilakukan oleh rekan sesama santri, mengguncang dunia pendidikan di Aceh.

Ketua PW IPNU Aceh, Arifan Hendra, menegaskan bahwa pihaknya mengecam keras segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan, terutama di pesantren yang seharusnya menjadi tempat aman dan damai bagi para pelajar.

“Kami mendesak aparat penegak hukum agar mengusut kasus ini secara tuntas, profesional, dan transparan. Tidak boleh ada yang ditutupi. Keadilan bagi almarhum harus ditegakkan,” ujar Arifan Hendra dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (29/4/2025).

PW IPNU Aceh juga meminta jaminan keamanan bagi seluruh santri di Aceh. Mereka mendesak pihak pengelola pesantren untuk meningkatkan pengawasan dan membangun sistem perlindungan yang lebih kuat bagi anak-anak di bawah asuhan mereka.

Selain itu, IPNU Aceh mengimbau masyarakat dan media untuk bersikap bijak dalam menyikapi kasus ini, tidak menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi, serta tetap menjaga nama baik lembaga pendidikan tempat korban belajar.

“Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting agar tidak terulang kembali di masa depan. Santri adalah generasi penerus bangsa. Mereka wajib kita lindungi,” tambah Arifan.

Sebagaimana diketahui, Anis Maula ditemukan meninggal dunia di kawasan rawa tak jauh dari kompleks dayah setelah dinyatakan hilang selama tiga hari. Aparat kepolisian telah menangkap terduga pelaku yang sempat melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara.

Saat ini, proses hukum terhadap pelaku tengah berjalan. PW IPNU Aceh menegaskan akan terus mengawal jalannya perkara hingga keadilan benar-benar ditegakkan bagi korban dan keluarganya.

Komentar