Luwu – Aksi demonstrasi yang digelar di depan kawasan PT Bumi Mineral Sulawesi (PT BMS) pada Senin, 27 Oktober 2025, berlangsung dinamis. Sejak awal, pihak demonstran meminta agar perwakilan mereka dapat masuk ke area kantor untuk melakukan mediasi dengan pihak manajemen.
Permintaan tersebut langsung direspons oleh pihak PT BMS dengan mempersilakan tiga perwakilan massa aksi masuk ke dalam kantor untuk melakukan dialog difasilitasi oleh pihak Polres Luwu selaku mediator.
Namun, situasi mulai memanas ketika demonstran kembali meminta agar pimpinan PT BMS keluar menemui massa secara langsung. Melihat desakan massa dan mempertimbangkan situasi lalu lintas yang mulai macet di jalur nasional, pihak manajemen akhirnya memutuskan untuk menemui massa aksi di depan Pos 1 PT BMS.
Dalam kesempatan tersebut, Site Manager PT BMS, M. Aldin, langsung menanggapi empat tuntutan utama yang disampaikan oleh perwakilan demonstran, yaitu:
- Menolak segala bentuk pengurangan tenaga kerja.
- Memberdayakan masyarakat lokal.
- Menjalankan transparansi tenaga kerja lokal.
- Menjalankan skema 70/30 tenaga kerja lokal di PT BMS.
Menanggapi tuntutan pertama, M. Aldin menjelaskan bahwa pengurangan tenaga kerja tidak dapat dihindari karena proyek konstruksi sudah selesai. “Namun, kebijakan yang kami ambil adalah memberikan kesempatan awal bagi pekerja konstruksi lokal untuk mengikuti seleksi di tahap berikutnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, M. Aldin juga menegaskan komitmen PT BMS dalam pemberdayaan tenaga kerja lokal dan transparansi rekrutmen. Ia menyampaikan bahwa berdasarkan data mitra dan hasil seleksi pemberkasan, sekitar 72–73 persen pelamar yang lolos berkas adalah masyarakat Kabupaten Luwu, dengan KTP 7317.
“Terkait transparansi, sejak awal proses pendaftaran hingga pengumuman hasil seleksi pemberkasan, semuanya kami sampaikan melalui website resmi PT BMS, agar masyarakat dapat memantau secara terbuka,” tambahnya.
Aksi demonstrasi tersebut berjalan tertib hingga akhir setelah pihak manajemen PT BMS menyampaikan penjelasan dan komitmennya di hadapan massa aksi.
Komentar