Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pemerintahan dan Lembaga Kuat sebagai Pilar Ketahanan Bangsa dan Solidaritas Dunia Islam

Nasional4472 Dilihat

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik serta lembaga negara yang kuat sebagai pilar utama ketahanan bangsa dan solidaritas dunia Islam. Pernyataan ini disampaikan saat membuka The 19th Session of the Conference of the Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) yang berlangsung di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyoroti berbagai tantangan yang sedang dihadapi umat Islam saat ini, yang tidak hanya terbatas pada isu Palestina. Tantangan tersebut juga mencakup persoalan struktural seperti kemiskinan, kelaparan, korupsi, ketimpangan pendidikan, serta pengelolaan sumber daya yang belum optimal.

“Tanpa tata kelola yang baik, tanpa lembaga yang kuat, tanpa pemimpin-pemimpin yang jujur, pejabat-pejabat yang mengabdi kepada rakyatnya, negara tak akan pernah memiliki daya tahan apalagi daya saing,” tegas Presiden.

Presiden juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia tengah menjalankan agenda strategis nasional, mulai dari reformasi politik dan birokrasi, pembangunan sumber daya manusia, hingga pencapaian swasembada pangan dan energi. Langkah-langkah ini diyakini menjadi kunci untuk mengatasi persoalan internal sekaligus meningkatkan peran Indonesia di kancah global.

“Kalau kita tidak bisa mengurus bangsa kita sendiri, bagaimana kita mau membantu umat yang sedang dalam kesusahan? Kalau kita lemah, tidak mungkin kita bisa bantu Palestina bahkan suara kita pun tidak akan didengar. Suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan hasil pertemuannya dengan Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah di Brunei Darussalam pada siang hari yang sama. Keduanya sepakat bahwa dunia Islam memiliki potensi besar untuk menjadi solusi bagi dunia, sesuai dengan esensi ajaran Islam yang mengedepankan perdamaian.

“Esensi ajaran Islam adalah cinta kasih, inilah esensi agama kita dan inilah warisan yang harus kita hidupkan kembali di tengah dunia yang sedang kehilangan arah,” ujarnya.

Namun, Presiden mengingatkan bahwa tanpa kekuatan bersama, upaya menghadirkan perdamaian dunia bisa dianggap lemah oleh pihak lain. Oleh karena itu, Presiden Prabowo mengajak seluruh negara anggota PUIC untuk menghidupkan kembali semangat keteladanan tokoh besar Islam dan menyatukan langkah demi masa depan yang lebih adil dan sejahtera.

“Mari kita satukan langkah. Kita hidupkan kembali semangat-semangat tokoh besar kita. Kita buktikan bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta alam. Marilah kita merapatkan barisan kita, atasi semua perbedaan kita melangkah ke depan dalam persatuan,” pungkasnya.

Komentar