Presiden Prabowo Tegaskan Pemberdayaan UMKM dan Kerja Sama Multilateral Kunci Ketangguhan Asia Pasifik

Internasional4344 Dilihat

GYEONGJU – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta kerja sama multilateral dalam menghadapi kejahatan lintas batas merupakan kunci untuk mewujudkan kawasan Asia Pasifik yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) yang digelar di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus bersifat inklusif dan menyejahterakan semua lapisan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta yang berorientasi pada ekonomi berbasis rakyat.

“APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua orang sehingga tidak ada satu pun perekonomian yang tertinggal. Kolaborasi pemerintah-swasta perlu berorientasi pada kerja sama dan ekonomi yang berpusat pada rakyat,” ujar Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden memaparkan langkah konkret yang telah ditempuh Indonesia dalam pemberdayaan UMKM dan koperasi, melalui peningkatan akses digital dan keuangan yang memungkinkan pelaku usaha kecil terintegrasi ke dalam rantai nilai global.

“Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ini melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi untuk mengoptimalkan potensi mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.

Selain aspek ekonomi, Presiden Prabowo juga menyoroti ancaman kejahatan lintas batas, seperti penyelundupan, perdagangan manusia, pencucian uang, dan narkotika, yang dapat mengganggu stabilitas dan keadilan ekonomi kawasan jika tidak ditangani bersama.

“Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita,” tegasnya.

Presiden menambahkan bahwa Indonesia tengah berjuang melawan korupsi dan praktik bisnis tidak sehat guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata. Dengan pengalaman tersebut, Indonesia siap berperan sebagai “bridge builder” atau jembatan penghubung antara ekonomi maju dan berkembang.

“Kita memerangi korupsi, penipuan, dan pebisnis rakus yang menghambat pertumbuhan riil. Pengalaman-pengalaman ini mungkin menempatkan Indonesia sebagai penghubung ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan ke depan,” ungkapnya.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo menyerukan agar seluruh pemimpin APEC memperkuat kerja sama nyata dalam semangat multilateralisme, demi memastikan manfaat APEC dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat di kawasan Asia Pasifik.

“Mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan ini,” pungkas Presiden Prabowo.

Komentar