Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perangi Kemiskinan Lewat Data Tunggal dan Reformasi Pendidikan

Nasional53 Dilihat

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya untuk memerangi kemiskinan melalui pendekatan holistik yang terintegrasi. Dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR-RI serta Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025), Kepala Negara memaparkan strategi utama, salah satunya pembentukan Sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

DTSEN menjadi pegangan kita. Kami pastikan program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran. Dengan DTSEN, kami menjaring siapa yang berhak menerima manfaat. Sebelumnya masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat. Sekarang kita ingin tepat sasaran,” ujar Presiden.

Selain memverifikasi penerima manfaat, Prabowo menekankan upaya memutus rantai kemiskinan absolut melalui pendidikan. Salah satu langkahnya adalah membangun dan membuka 100 sekolah rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat dari desil terbawah.

“Mereka kita asramakan dan diberdayakan dengan pendidikan berkualitas. Anak-anak dari keluarga miskin tidak perlu terus hidup miskin. Ini yang kita upayakan dan sedang kita kerjakan sekarang,” jelasnya.

Presiden juga mengungkapkan rencana pemerintah membentuk sekolah unggul Garuda dan sekolah unggul Garuda transformasi untuk mengejar ketertinggalan di bidang sains dan teknologi. “Rencananya ada 20 sekolah unggul Garuda dan 80 sekolah unggul Garuda transformasi. Sekolah-sekolah yang sudah ada akan ikut program ini. Kami juga akan menambah SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di seluruh pelosok negeri,” tambahnya.

Dalam sektor kesehatan, Prabowo mengumumkan langkah pemenuhan kebutuhan tenaga medis melalui penambahan program studi di fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Tahun ini, pemerintah membuka 148 program studi di 57 fakultas kedokteran, terdiri dari 125 prodi spesialis, 23 prodi subspesialis, 25 prodi umum, dan prodi kedokteran gigi. Kuota mahasiswa kedokteran penerima beasiswa juga akan ditingkatkan.

Pemerintah pun fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dengan merenovasi lebih dari 13 ribu sekolah dan 1.400 madrasah. Untuk mendukung proses belajar, pemerintah akan mendistribusikan layar pintar ke sekolah-sekolah hingga ke pelosok negeri.

Langkah-langkah strategis ini, menurut Presiden, menjadi fondasi penting dalam membangun generasi emas Indonesia dan memastikan kesejahteraan rakyat dapat dirasakan secara merata.

Komentar