Presiden Prabowo Setujui Kelanjutan Proyek Hilirisasi Baterai Kendaraan Listrik Senilai USD 9,8 Miliar

Nasional3415 Dilihat

Jakarta — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (22/5), guna membahas kelanjutan proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik nasional. Rapat ini menjadi titik penting dalam arah kebijakan industri kendaraan listrik, khususnya terkait peralihan investasi dari konsorsium LG ke perusahaan asal Tiongkok, Huayou, serta pembaruan kerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa Presiden telah memberikan persetujuan penuh atas kelanjutan proyek hilirisasi baterai senilai USD 9,8 miliar tersebut.

“Alhamdulillah tadi sudah diputuskan, sudah disetujui oleh Bapak Presiden. Sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou. Tidak ada masalah lagi dan siap dilakukan groundbreaking,” ujar Bahlil di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta.

Kepemilikan Mayoritas BUMN dan Klarifikasi Isu Keluarannya LG

Bahlil juga menegaskan bahwa proyek ini tetap menempatkan BUMN Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas di sektor hulu. Ia membantah isu yang menyebut LG keluar dari proyek, dan menegaskan bahwa keputusan peralihan dilakukan karena lambannya proses oleh LG.

“Saya sebagai Ketua Satgas waktu itu memutuskan membatalkan karena terlalu lama. Lalu kami bersama Pak Rosan dan Pak Erick mencari penggantinya, yaitu Huayou,” jelasnya.

Perkembangan Proyek Strategis Bersama CATL

Selain Huayou, pemerintah juga membahas perkembangan proyek kerja sama dengan CATL, produsen baterai kendaraan listrik terkemuka dunia. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa peran strategis Danantara dalam proyek ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia.

“Dengan adanya Danantara, masalah pendanaan bisa diatasi. Proyek ini sangat baik dari sisi return, penciptaan lapangan kerja, dan dampak ekonomi jangka panjang,” ujar Rosan.

Ekosistem Industri Baterai: Dari Tambang Hingga Produksi

Rosan menambahkan, kerja sama antara dua konsorsium besar — Huayou dan CATL — akan membentuk ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi, dari proses penambangan hingga produksi baterai dalam satu “green package”.

“Dengan ini, the whole ecosystem dari mining sampai ke baterainya akan terjadi dalam satu ekosistem,” pungkasnya.

Pejabat yang Hadir

Rapat tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain:

  • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
  • Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi
  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
  • Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani
  • Menteri BUMN Erick Thohir
  • Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya
  • Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza
  • COO Danantara Dony Oskaria

Dengan keseriusan pemerintah dalam memastikan hilirisasi mineral berjalan maksimal, Indonesia semakin mantap menuju kemandirian industri kendaraan listrik dan penguasaan rantai nilai global.

Komentar