Presiden Prabowo Pimpin Rapat Ekonomi, Sri Mulyani Laporkan APBN 2024 dan Outlook Fiskal 2025

Nasional55 Dilihat

Jakarta — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri bidang perekonomian di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (22/7/2025). Rapat ini membahas sejumlah agenda strategis terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan 2025, serta persiapan Nota Keuangan dan Rancangan APBN 2026.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam keterangannya usai rapat, menyampaikan bahwa pihaknya telah melaporkan perkembangan pembahasan RUU Pelaporan dan Pelaksanaan APBN 2024 yang saat ini tengah dibahas bersama Badan Anggaran DPR RI.

“Pertama mengenai rencana Undang-Undang mengenai pelaporan dan pelaksanaan APBN 2024 yang sekarang sedang dibahas dengan Badan Anggaran dan insyaallah bisa sesuai dengan audit BPK bahwa laporan keuangan pemerintah pusat adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian),” ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Menkeu juga menyampaikan proyeksi fiskal tahun 2025, dengan defisit APBN yang diperkirakan mencapai 2,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia menegaskan bahwa angka tersebut mencerminkan keseimbangan antara potensi penerimaan negara dan kebutuhan belanja strategis pemerintah.

“Saya juga melapor kepada Bapak Presiden mengenai pembahasan di DPR mengenai APBN 2025. Terutama pembahasan sesudah laporan semester yang dalam hal ini beberapa kemajuan dari beberapa program pemerintah dilihat secara seksama,” tambahnya.

Selain membahas APBN 2024 dan 2025, Menkeu juga menyampaikan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan Nota Keuangan dan RAPBN 2026, yang direncanakan akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo kepada DPR RI pada bulan Agustus mendatang.

Rancangan APBN 2026 ini, kata Sri Mulyani, telah mengakomodir program prioritas Presiden Prabowo, seperti program makan bergizi gratis, sekolah rakyat, koperasi Merah Putih, dan penguatan ketahanan pangan nasional.

“Dan juga program-program pemerintah lain yang sangat penting seperti pendidikan terutama Dikdasmen, perbaikan sekolah-sekolah madrasah, kemudian perbaikan dari sisi sekolah digital, dan juga dari Kemendiktisaintek,” tuturnya.

Rapat terbatas ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Thomas A. M. Djiwandono.

Komentar