Jakarta– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan optimisme besar terhadap potensi zakat sebagai instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden dalam sambutannya saat menyerahkan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tahun 2025, di Istana Negara, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa zakat bukan hanya kewajiban religius, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial.
“Dengan berzakat, kita dapat berbagi dengan sesama, kita dapat menolong kaum duafa, meringankan beban hidup mereka, dan juga menghindarkan hidup dari sifat kikir. Zakat adalah manifestasi dari keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan,” ujarnya.
Ajak Masyarakat Tingkatkan Kepedulian Sosial
Presiden juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi sebagian masyarakat Indonesia yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar. Ia mengajak seluruh warga untuk memperkuat rasa kepedulian sosial, terutama selama bulan Ramadan, melalui zakat, infak, dan sedekah.
“Marilah kita berdoa buat mereka, marilah kita mengulurkan tangan buat mereka, salah satunya adalah dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah,” tutur Prabowo.
Menurutnya, berbagi kepada sesama juga akan memperdalam rasa syukur atas nikmat Allah Swt.
Potensi Zakat Nasional Capai Rp327 Triliun
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa potensi zakat nasional sangat besar, mencapai Rp327 triliun. Namun, realisasi penerimaan zakat pada tahun ini baru mencapai Rp41 triliun.
“Dalam perhitungan kita, kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp30 triliun,” katanya penuh keyakinan.
Presiden meyakini, dengan optimalisasi potensi zakat, Indonesia mampu menuntaskan kemiskinan ekstrem dalam waktu yang relatif singkat.
Transparansi dan Efisiensi Jadi Kunci Pengelolaan Zakat
Selain menyoroti potensi zakat, Presiden juga menekankan pentingnya tata kelola yang transparan dan efisien. Ia meminta agar dana zakat dikelola dengan penuh integritas demi tepat sasaran dan maksimal manfaatnya.
“Pengeluaran zakat harus dilakukan transparan dan efektif. Harus sampai kepada mereka yang membutuhkan. Harus dilaksanakan dengan pengelolaan yang sebersih-bersihnya dan setertib-tertibnya,” tegas Presiden Prabowo.
Komentar