Presiden Prabowo Melayat Uskup Emeritus Petrus Turang di Katedral Jakarta

Nasional2366 Dilihat

Jakarta– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir di Katedral Jakarta untuk melayat mendiang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Monsinyur (Mgr) Petrus Turang, pada Jumat sore.

Kepala Negara tiba di lokasi sekitar pukul 15.38 WIB. Kedatangan Presiden disambut langsung oleh sejumlah tokoh gereja dan pejabat, di antaranya Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Romo Adi Prasojo, Tim Bendahara Konferensi Waligereja Indonesia Lucia Lianddo, dan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.

Presiden Prabowo menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga besar almarhum dan melakukan doa singkat untuk mendiang agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Melayat karena memang Monsinyur Turang memang saya kenal baik, sering ketemu, dan juga ada hubungan keluarga juga jadi ya saya kira sebagai manusia kita memberi penghormatan kita. Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarganya semua,” ungkap Presiden Prabowo kepada awak media.

Mgr Petrus Turang tutup usia pada Jumat pagi, pukul 06.20 WIB, dalam usia 78 tahun. Sosoknya dikenal sebagai pemimpin yang berpegang teguh pada prinsip dan selalu berpihak kepada kaum kecil.

“Ya beliau orang baik, selalu berpikir positif, dan beliau selalu kerja untuk rakyat kecil. Itu yang saya tahu,” tambah Prabowo.

Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Carolus Jakarta pada pukul 11.00 WIB, sebelum dibawa ke Katedral Jakarta sekitar pukul 13.30 WIB. Misa Requiem dijadwalkan berlangsung pukul 18.00 WIB dan dipimpin oleh Kardinal Ignatius Suharyo bersama Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Nunsius Piero Pioppo.

Rencananya, jenazah almarhum akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 23.00 WIB menuju Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Prosesi pemakaman akan berlangsung pada Selasa, 8 April 2025.

Dalam kunjungan duka tersebut, Presiden Prabowo turut didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

 

Komentar