Presiden Prabowo Instruksikan Deregulasi Besar-Besaran untuk Perkuat Industri Padat Karya

Nasional3237 Dilihat

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat bersama jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (19/3). Dalam pertemuan tersebut, Presiden menekankan pentingnya deregulasi besar-besaran guna meningkatkan daya saing industri padat karya serta mempercepat investasi di sektor tekstil, produk tekstil, sepatu, dan sektor lainnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa sektor tekstil dan produk tekstil menjadi perhatian utama pemerintah karena menyerap hampir 4 juta tenaga kerja dan mencatatkan ekspor lebih dari USD2 miliar. Untuk itu, pemerintah akan melakukan harmonisasi tarif serta mempercepat respons terhadap praktik perdagangan yang merugikan, seperti dumping.

“Pemerintah akan membentuk satuan tugas khusus guna mempercepat kebijakan ini. Langkah-langkah strategis akan segera diimplementasikan untuk menjaga daya saing industri nasional,” kata Airlangga dalam keterangan pers usai rapat.

Selain deregulasi, Presiden Prabowo juga mendorong agar sektor padat karya dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini bertujuan agar industri mendapat kemudahan perizinan dan insentif yang lebih cepat.

Sebagai bagian dari upaya revitalisasi, pemerintah menyiapkan Rp20 triliun dalam bentuk kredit investasi dengan subsidi bunga 5 persen. Bantuan ini akan diberikan kepada industri padat karya, termasuk sektor tekstil, sepatu, makanan minuman, dan furniture.

Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa langkah konkret akan segera diambil. “Minggu depan kita akan gelar rapat terbatas untuk memastikan kebijakan ini segera berjalan. Deregulasi ini bertujuan menghilangkan hambatan bagi industri yang ingin berinvestasi di Indonesia,” ujar Luhut.

Luhut juga menegaskan bahwa pengawasan ketat akan dilakukan untuk memastikan efektivitas kebijakan ini. “Instruksi Presiden sangat jelas. Deregulasi ini akan meningkatkan efisiensi, mengurangi korupsi, dan memperkuat ekosistem ekonomi nasional,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap industri padat karya dapat berkembang lebih pesat, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Komentar