MAGELANG — Setelah mengikuti upacara penyambutan resmi di Lapangan Pancasila, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron melanjutkan agenda diplomatik mereka dengan makan siang bersama para taruna Akademi Militer (Akmil) di Ruang Makan Husein, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis siang.
Kedatangan kedua kepala negara disambut meriah oleh para kadet yang telah menanti penuh antusiasme. Acara dibuka dengan laporan resmi dari Komandan Resimen Korps Taruna, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi makan siang sesuai tradisi militer yang kental.
Presiden Prabowo memukul lonceng sebagai penanda dimulainya santap siang. Dentingan tersebut menjadi simbol dimulainya momen bersejarah—bukan sekadar makan bersama, tetapi juga menjalin persahabatan antarbangsa dalam suasana kekeluargaan yang akrab.
Doa bersama dipanjatkan sebelum makan, menciptakan nuansa khidmat dan syukur di tengah kehangatan acara. Presiden Macron tampak menikmati suasana santai dan penuh keakraban tersebut. Dalam momen langka ini, para taruna dan taruni duduk sejajar menikmati hidangan bersama dua pemimpin negara.
Setelah seluruh hidangan selesai disantap, Presiden Prabowo kembali memukul lonceng sebagai penanda berakhirnya jamuan makan siang. Doa penutup kembali dipanjatkan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan atas terselenggaranya acara ini.
Komandan Resimen Korps Taruna menutup kegiatan dengan laporan resmi, menandai berakhirnya salah satu rangkaian penting dalam kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Indonesia.
Para taruna dan taruni yang hadir menyambut acara ini dengan bangga. Gardan, seorang Taruna Akmil, menyatakan kebahagiaannya bisa langsung dikunjungi Presiden negara lain.
“Saya khususnya sebagai taruna akademi militer senang sekali bisa dikunjungi oleh Presiden negara lain. Karena suatu kebanggaan bagi saya dan rekan-rekan saya di akademi militer,” ujar Gardan.
Senada dengan itu, Laksita, seorang Taruni Akmil, berharap kunjungan Presiden Macron akan memperkuat kerja sama kedua negara.
“Perasaan kami di sini sangat bangga, sangat antusias. Kami harap kerja sama antara Indonesia dan Prancis terus erat ke depannya,” ujarnya.
Makan siang bersama ini menjadi simbol kuat bahwa diplomasi antarnegara tidak selalu harus berlangsung di ruang rapat. Lewat meja makan, nilai-nilai kesetaraan, saling percaya, dan kemitraan dapat tumbuh secara alami dan lebih bermakna.
Komentar