Kuala Lumpur — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya menjaga sentralitas dan kohesivitas ASEAN di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks. Penegasan ini disampaikan dalam sesi pleno dan retreat hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono kepada awak media usai mendampingi Presiden pada gala dinner resmi KTT ASEAN. “Di rapat pleno tadi, pembahasan utama adalah mengenai pembangunan komunitas ASEAN, termasuk posisi ASEAN saat ini, serta bagaimana ASEAN menghadapi dinamika geopolitik global,” jelas Menlu Sugiono.
Dalam sesi tersebut, para pemimpin negara anggota ASEAN sepakat untuk terus menjaga sentralitas organisasi dan memperkuat kohesivitas antarnegara anggota. “ASEAN harus menjadi kekuatan regional yang solid dan diperhitungkan,” tambah Menlu.
Lebih jauh, Sugiono menyatakan bahwa ASEAN memiliki potensi besar sebagai kekuatan ekonomi kawasan, mengingat sumber daya dan populasi yang besar. “Dengan berbagai komoditas yang bisa diperdagangkan secara internal, ASEAN punya kekuatan ekonomi yang signifikan, bahkan bisa melebihi kawasan lain di dunia,” tuturnya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan dukungan terhadap percepatan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN. Menurut Menlu, secara politik, seluruh negara anggota menyepakati Timor Leste sebagai bagian dari ASEAN. “Diharapkan pada KTT ASEAN ke-47 mendatang, Timor Leste akan resmi menjadi anggota penuh ASEAN,” ujarnya.
Tak hanya itu, Presiden Prabowo turut mendukung keanggotaan Papua Nugini yang telah mengajukan diri sejak 2018. “Pak Prabowo juga menyampaikan dukungannya dalam sesi intervensi,” pungkas Menlu Sugiono.
Langkah Presiden Prabowo ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat peran ASEAN sebagai organisasi kawasan yang inklusif, solid, dan berdaya saing tinggi di tengah perubahan global.
Komentar