Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia menegaskan komitmennya terhadap politik luar negeri bebas aktif dan non-blok. Dalam pidato perdananya sebagai Presiden ke-8 RI, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak akan bergabung dengan pakta militer mana pun, memilih untuk bersahabat dengan semua negara.
Prabowo memperkenalkan konsep “Good Neighbor Policy” sebagai arah dan strategi politik luar negeri Indonesia. Kebijakan ini menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan dunia, sejalan dengan tradisi gerakan non-blok yang telah lama dianut Indonesia.
Dalam implementasinya, Indonesia telah meningkatkan kerja sama internasional, termasuk mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan Rusia di lepas pantai timur Jawa. Latihan ini menandai kerja sama militer bilateral langsung pertama antara kedua negara.
Selain itu, Presiden Prabowo melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke China, menandakan pentingnya hubungan antara kedua negara. Dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, kedua pemimpin menandatangani beberapa kesepakatan di sektor perikanan, pertambangan, dan lainnya.
Dalam menghadapi isu Laut China Selatan, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Meskipun menjalin kerja sama dengan berbagai negara, Indonesia tetap mempertahankan sikap netral dan tidak memihak dalam sengketa tersebut.
Secara keseluruhan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berupaya memperkuat posisinya di panggung internasional melalui diplomasi aktif, kerja sama multilateral, dan komitmen terhadap prinsip non-blok.
Komentar