Presiden Prabowo Tegaskan Pendidikan Sebagai Investasi Bangsa, Paparkan Capaian dan Terobosan Satu Tahun Pemerintahan

Daerah3262 Dilihat

JAKARTA – Pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang digelar di Istana Negara, Senin (20/10/2025), Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa sektor pendidikan merupakan investasi paling mendasar bagi masa depan bangsa. Dalam pengantarnya, Presiden memaparkan sejumlah capaian dan terobosan nyata di bidang pendidikan selama satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih.

Presiden menjelaskan bahwa dari 500 Sekolah Rakyat yang ditargetkan pemerintah, 166 sekolah telah resmi beroperasi dan kini menampung 15.945 siswa dari keluarga berpenghasilan rendah. Program ini dirancang sebagai langkah nyata pemerintah untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

“Ada yang bantu orang tuanya jadi pemulung, ada yang hidup di jalanan, sekarang sudah bisa bersekolah di Sekolah Rakyat. Memang Sekolah Rakyat itu kita rancang sebagai upaya untuk memotong rantai kemiskinan,” ujar Presiden Prabowo.

Ia menegaskan pentingnya keberanian untuk melakukan perubahan fundamental dalam sistem pendidikan agar dapat menjadi alat pemutus kemiskinan antargenerasi.

“Kita harus berani mengubah, kita harus berani memotong rantai kemiskinan. Kita tidak boleh menyerah kepada keadaan,” tegasnya.

Selain membuka akses bagi kelompok kurang mampu, pemerintah juga telah membangun 10 sekolah unggulan nasional bernama SMA Garuda, yang diperuntukkan bagi siswa-siswa berprestasi dari seluruh Indonesia. Sekolah ini menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) yang memungkinkan lulusannya diterima di universitas terbaik dunia.

“Sistem IB berarti lulusan itu bisa diterima di universitas mana pun di dunia. Kita berharap banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik seperti Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya,” kata Presiden.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sarana pendidikan, pemerintah tengah melakukan renovasi terhadap 16.140 gedung SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia. Selain perbaikan infrastruktur fisik, transformasi pendidikan juga diwujudkan melalui digitalisasi pembelajaran dengan pemberian perangkat interaktif digital (interactive flat panel/IFP) ke setiap sekolah.

“Flat panel, IFP, interactive flat panel. Di situ sudah ada komputernya, bisa memuat ratusan ribu konten, mungkin jutaan. Semua silabus akan kita tempatkan di situ,” jelas Presiden.

Ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan 7.000 sekolah terintegrasi di setiap kecamatan, yang menggabungkan jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dalam satu kompleks pendidikan terpadu. Konsep ini diharapkan mampu menciptakan efisiensi sarana, mutu pengajaran, dan kesinambungan proses belajar siswa.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengapresiasi kemajuan pendidikan tinggi nasional, di mana Universitas Indonesia (UI) berhasil menembus Top 200 QS World Ranking Universities untuk pertama kalinya dalam sejarah.

“Tapi Menteri Dikti, Wamen saya minta top 100. Bisa? Bisa? Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS, dan sebagainya,” ucap Presiden penuh optimisme.

Dengan berbagai capaian tersebut, pemerintahan Presiden Prabowo menegaskan komitmennya bahwa pendidikan adalah prioritas utama dalam membangun sumber daya manusia unggul, yang menjadi fondasi bagi kemajuan ekonomi dan kemandirian bangsa Indonesia di masa depan.

Komentar