Prabowo Terima Laporan Proyek Pembelian Lahan di Mekkah, Arab Saudi Ubah Aturan untuk Indonesia

Nasional33 Dilihat

Jakarta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima laporan terbaru dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, terkait perkembangan inisiatif strategis pembelian lahan di Mekkah, Arab Saudi. Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025, bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih.

Dalam keterangannya kepada media, Rosan mengungkapkan bahwa laporan tersebut merupakan pembaruan dari hasil pertemuan Presiden Prabowo dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), beberapa waktu lalu.

“Ini lebih kepada updating ke Bapak Presiden mengenai inisiatif-inisiatif yang sedang berjalan, termasuk proses pembelian tanah di Mekkah melalui Royal Commission of Mekkah,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, Arab Saudi baru saja mengubah peraturan kepemilikan lahan yang memungkinkan pihak asing, termasuk Indonesia, memiliki tanah dengan status hak milik (freehold) di kawasan suci Mekkah. Ini merupakan langkah bersejarah karena sebelumnya kepemilikan asing atas tanah di Mekkah tidak diperbolehkan.

“Undang-undangnya diubah, sehingga untuk pertama kalinya tanah di Mekkah bisa dimiliki secara hak milik oleh pihak asing,” jelas Rosan.

Perubahan kebijakan ini akan berlaku efektif mulai Januari 2026. Dalam laporan kepada Presiden, Rosan menyebutkan bahwa ada delapan plot tanah yang ditawarkan dengan jarak bervariasi dari Masjidil Haram—mulai dari yang hanya satu kilometer hingga yang berjarak dua kilometer.

“Ada yang jaraknya dari 1 kilo, 2 kilo, bahkan ada yang langsung menempel. Kita akan ikuti semua prosesnya secara resmi,” tambahnya.

Pemerintah Arab Saudi juga telah meminta Indonesia menyiapkan rancangan desain dan infrastruktur pembangunan untuk diajukan pada Oktober mendatang. Rosan menekankan bahwa proyek ini tidak disertai syarat atau bentuk barter kebijakan tertentu.

“Ini murni inisiatif Bapak Presiden Prabowo yang secara langsung disetujui oleh Crown Prince MBS. Proses ini menjadi bukti nyata diplomasi strategis Indonesia,” tegas Rosan.

Proyek ini akan dipimpin oleh Danantara, sebuah entitas yang telah ditunjuk secara resmi. Rosan menjelaskan bahwa setiap lahan memiliki karakteristik dan ukuran yang berbeda, mulai dari 25 hektare hingga lebih dari 80 hektare.

“Luas dan harga tiap plot berbeda-beda. Semakin besar biasanya jaraknya sedikit lebih jauh dari Masjidil Haram,” katanya.

Rosan juga memastikan bahwa proses relokasi penduduk dan pembebasan lahan akan ditangani langsung oleh Pemerintah Arab Saudi. Ia menutup keterangannya dengan harapan besar agar proyek berjalan lancar demi kemaslahatan umat.

“Ini adalah proyek yang sangat mulia. Insyaallah, berkat dukungan dan doa seluruh masyarakat, proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi pelaksanaan ibadah haji dan umrah bagi jemaah Indonesia ke depan,” pungkas Rosan.

Komentar