Jakarta — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung Sidang Kabinet Paripurna ke-8 pemerintahan Kabinet Merah Putih yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan, Jakarta. Sidang ini menjadi tonggak penting dalam mengevaluasi capaian strategis pemerintahan selama 10 bulan pertama sejak dilantik.
Dalam pengantarnya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam atas kekompakan dan kerja keras para menteri. Ia menyebut bahwa periode 10 bulan ini telah dipenuhi dengan karya nyata dan prestasi yang membanggakan.
“Ini menjelang 10 bulan pertama pemerintahan yang kita jalankan atas mandat dari rakyat Indonesia. 10 bulan ini kita rasakan bersama adalah 10 bulan yang sangat penuh dengan karya, dengan kerja, dengan prestasi,” tegas Presiden.
Presiden Prabowo juga mengibaratkan dirinya sebagai “Kapten Kesebelasan” yang memimpin tim dengan semangat kebersamaan dan arah yang jelas. Ia menyatakan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh anggota kabinet.
“Saya sebagai Nahkoda, saya sebagai Presiden, saya sebagai pemimpin saudara-saudara, katakanlah saya sebagai Kapten Kesebelasan. Dari hati saya paling dalam, saya menyampaikan penghargaan atas kerja keras saudara-saudara,” ungkapnya.
Presiden menyoroti keberhasilan koordinasi antarkementerian yang dinilainya berjalan baik. Ia menekankan bahwa strategi pemerintahan telah membuahkan hasil yang nyata dalam waktu yang relatif singkat.
“Kita berada di arah yang benar, kita berada di azimut kompas yang benar,” ujar Presiden Prabowo.
Dalam bidang ekonomi, Presiden memberikan apresiasi kepada tim ekonomi yang dinilai solid dan mampu berkoordinasi lintas lembaga. Ia juga menekankan pentingnya diplomasi dan sikap realistis dalam menjaga kepentingan nasional, terutama terkait perlindungan pekerja Indonesia di luar negeri.
“Kita negosiasi, kita berunding, kita tidak emosional, kita tidak terpancing… Tugas pemerintah Indonesia adalah melindungi rakyat Indonesia,” tuturnya.
Menutup arahannya, Presiden Prabowo kembali menegaskan komitmennya terhadap strategi transformasi bangsa yang realistis, terukur, dan berbasis pada kondisi faktual.
“Idealisme itu perlu, tapi yang utama yang bisa menyelamatkan kita adalah realisme. Kita harus dengan realistis melihat situasi dan kita ambil langkah-langkah,” pungkasnya.
Sidang Kabinet Paripurna ke-8 ini menjadi bukti komitmen pemerintahan Prabowo Subianto untuk terus bergerak cepat, strategis, dan nyata dalam menjalankan mandat rakyat demi kemajuan Indonesia.
Komentar