Prabowo dan Presiden PEA Umumkan 8 Kesepakatan Strategis di Abu Dhabi, Perkuat Hubungan Bilateral

Internasional3238 Dilihat

Abu Dhabi– Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) secara resmi mengumumkan delapan dokumen kerja sama strategis yang telah disepakati oleh kedua negara. Pengumuman ini disampaikan di penghujung pertemuan bilateral yang digelar di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, pada Rabu (9/4/2025).

Kedelapan dokumen tersebut terdiri atas empat nota kesepahaman (MoU) antar-pemerintah (Government to Government/G-to-G) dan empat kesepakatan bisnis antarpelaku usaha (Business to Business/B-to-B). Langkah ini mencerminkan semakin eratnya hubungan diplomatik dan kerja sama strategis Indonesia-PEA di berbagai sektor.

Empat MoU G-to-G yang disepakati meliputi:
1. Pernyataan Kehendak antara Kementerian Luar Negeri PEA dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI mengenai *Kemitraan Alam dan Iklim.
2. Protokol Perubahan Kedua Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah RI dan PEA terkait Kerja Sama Kelautan dan Perikanan.
3. MoU antara Kementerian Dalam Negeri PEA dan Kepolisian Republik Indonesia terkait Keamanan dan Penanggulangan Terorisme.
4. MoU antara Kementerian Agama RI dengan Otoritas Umum Bidang Islam, Wakaf, dan Zakat PEA mengenai Kerja Sama di Bidang Islam dan Wakaf.

Sementara empat kesepakatan B-to-B mencakup:
1. MoU antara Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI dan Al-Ain Farms PEA untuk *Investasi Produksi Susu.
2. Nota Kesepahaman antara Ninety Degree General Trading LLC dan PT Pindad.
3. Kesepakatan Prinsip terkait Penambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Surya Fotovoltaik Cirata.
4. MoU antara PT PLN (Persero) dan MASDAR (Abu Dhabi Future Energy Company PJSC) untuk Pengembangan PLTS Terapung Jatigede berkapasitas 100 MW.

Pertemuan bilateral ini berlangsung dalam suasana hangat, penuh semangat kemitraan, dan menjadi momentum penting bagi kedua negara dalam memperkuat kolaborasi di bidang ekonomi, ketahanan pangan, transisi energi, keamanan nasional, serta nilai-nilai keagamaan.

Hubungan diplomatik Indonesia dan PEA yang telah terjalin selama lebih dari 40 tahun kini memasuki babak baru yang lebih solid dan produktif, ditandai dengan komitmen bersama membangun masa depan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.

Komentar