Presiden Prabowo Awali Kunjungan Kenegaraan di Turkiye dengan Pertemuan Bilateral Bersama Ketua Parlemen

Internasional4349 Dilihat

Ankara, Turkiye – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi memulai rangkaian kunjungan kenegaraan di Turkiye dengan melakukan pertemuan bilateral bersama Ketua Parlemen Turkiye, Numan Kurtulmuş, di Gedung Parlemen Turkiye, Ankara, pada Kamis, 10 April 2025.

Setibanya di kompleks parlemen, Presiden Prabowo disambut hangat oleh Ketua Parlemen Numan Kurtulmuş. Dalam prosesi awal, Presiden Prabowo menandatangani Book of Honor sebagai bentuk penghormatan terhadap institusi legislatif Turkiye.

Usai penandatanganan, kedua pemimpin negara langsung menggelar pertemuan bilateral yang membahas penguatan kerja sama antara lembaga legislatif serta mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Turkiye di berbagai sektor.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo turut didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara, antara lain:

  • Menteri Luar Negeri Sugiono
  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
  • Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto
  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon
  • Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya

Turut hadir pula Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi, Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi, serta Duta Besar RI untuk Turkiye Achmad Rizal Purnama.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam menegaskan komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan antarlembaga dan kerja sama lintas bidang, dari ekonomi hingga budaya.

Usai pertemuan bilateral, Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan parlemen Turkiye. Pidato tersebut dihadiri oleh Ketua dan para anggota parlemen Turkiye, korps diplomatik, pejabat pemerintah setempat, kalangan pengusaha, hingga diaspora Indonesia yang berada di Turkiye.

Kunjungan ini menandai langkah strategis Indonesia dalam memperkuat diplomasi parlementer dan mempererat hubungan bilateral dengan Turkiye sebagai mitra penting di kawasan Eurasia.

Komentar