Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia terhadap Reformasi Global di KTT BRICS 2025

Internasional16 Dilihat

RIO DE JANEIRO — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu, 6 Juli 2025. Dalam pertemuan yang mengusung tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance”, Presiden Prabowo menyampaikan sikap tegas Indonesia terhadap pentingnya multilateralisme dan keadilan dalam tata kelola global.

“Presiden menyatakan dengan jelas bahwa Indonesia menolak perang dan penggunaan standar ganda. Beliau sejalan dengan mayoritas pemimpin BRICS lainnya yang mendorong reformasi sistem multilateral, termasuk meningkatkan keterwakilan negara-negara Global South dalam lembaga internasional seperti PBB,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai mendampingi Presiden dalam forum tersebut.

Selain itu, Presiden Prabowo turut mengangkat pentingnya semangat Konferensi Asia-Afrika atau Bandung Spirit sebagai fondasi perjuangan negara-negara berkembang. Ia menekankan bahwa nilai-nilai tersebut harus terus dihidupkan dalam forum global, termasuk BRICS, terutama dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Bapak Presiden menegaskan komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan pentingnya membawa semangat Bandung ke dalam forum BRICS untuk membela kepentingan negara-negara berkembang,” lanjut Airlangga.

Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, yang juga hadir mendampingi, menambahkan bahwa banyak pemimpin BRICS menyoroti meningkatnya ketidakpastian global. Menurutnya, hal ini memperkuat urgensi bagi BRICS untuk memainkan peran lebih besar dalam mendorong reformasi sistem multilateral.

“Salah satu isu utama yang dibahas adalah perlunya BRICS mengambil peran kepemimpinan dalam memperkuat suara negara-negara Global South dan mendorong sistem global yang lebih adil dan inklusif,” ungkap Arrmanatha.

Dalam forum tersebut, Indonesia menegaskan dukungannya terhadap penguatan solidaritas antarnegara anggota BRICS demi mewujudkan sistem dunia yang lebih seimbang dan kondusif bagi pembangunan negara-negara berkembang.

“Semangatnya adalah bagaimana BRICS dapat berkontribusi dalam reformasi dan penguatan sistem multilateral agar lebih representatif dan tidak timpang,” pungkas Wamenlu Tata.

Indonesia, sebagai anggota baru BRICS, kini menempatkan dirinya sebagai salah satu kekuatan strategis dalam percaturan global, dengan membawa nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan solidaritas Global South ke dalam panggung dunia.

Komentar