Presiden Prabowo dan Ketua MPR Bahas Evaluasi BUMN dan Dukungan untuk Palestina di Istana Merdeka

Nasional3470 Dilihat

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar pertemuan penting bersama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (29/4). Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis, mulai dari evaluasi menyeluruh terhadap direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga dukungan terhadap rakyat Palestina.

Ahmad Muzani mengungkapkan, pertemuan berlangsung dalam suasana santai saat makan siang bersama Presiden.
“Tadi kita makan siang dengan Presiden, beliau minta makan bareng dengan saya dan kawan-kawan. Jadi kami menemani makan siang Presiden,” ujar Muzani.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah evaluasi kinerja BUMN. Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat peran BUMN sebagai motor pembangunan nasional.
“Tadi diomongin sedikit tentang kinerja badan usaha negara. Beliau berharap BUMN bisa menjadi unit usaha negara yang tangguh, karena penyertaan modal dari negara cukup besar,” jelas Muzani.

Muzani juga menyoroti tingginya ekspektasi masyarakat terhadap BUMN, termasuk entitas yang tergabung dalam Danantara. Menurutnya, BUMN diharapkan mampu berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Yang diharapkan masyarakat dari kinerja badan usaha milik negara, termasuk yang bergabung dalam Danantara, adalah bisa memberi andil besar untuk perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia,” tambahnya.

Selain soal BUMN, pertemuan tersebut turut membahas upaya penanganan warga Palestina yang terdampak konflik, khususnya di Gaza. Presiden Prabowo menunjukkan perhatian serius terhadap masa depan rakyat Palestina, terutama anak-anak, perempuan, serta penyintas trauma akibat perang.
“Yang ada dalam pikiran beliau adalah bagaimana orang-orang yang mengalami trauma perang bisa segera pulih dan kembali ke Tanah Airnya,” ungkap Muzani.

Presiden juga menekankan pentingnya membantu tenaga medis dan pendidik asal Palestina agar mereka siap berkontribusi dalam pembangunan ketika Palestina merdeka.
“Sehingga ketika Palestina bebas dari peperangan, mereka bisa kembali untuk membangun masa depan Palestina,” tutup Ketua MPR.

Komentar