Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Jokowi di Solo: Bahas Diplomasi Global dan Masa Depan Indonesia

Nasional26 Dilihat

Surakarta, Jawa Tengah — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kehormatan ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di kawasan Sumber, Kota Surakarta, Minggu sore (20/7/2025). Pertemuan dua tokoh penting bangsa ini berlangsung dalam suasana akrab, hangat, dan penuh kekeluargaan, mempertegas kesinambungan kepemimpinan nasional dari masa ke masa.

Presiden Prabowo tiba di Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, sekitar pukul 17.30 WIB. Dari sana, Kepala Negara langsung menuju kediaman pribadi Jokowi di Surakarta. Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi di depan gerbang rumah.

Momen keakraban tampak jelas ketika keduanya saling bersalaman dan berbincang santai sebelum melanjutkan dialog di dalam rumah. Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menambah hangat suasana.

Presiden Prabowo tidak datang sendiri. Ia didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudianto.

Dalam keterangan pers usai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pembicaraan berlangsung santai dan terbuka. Salah satu topik utama yang dibahas adalah hasil lawatan luar negerinya dalam beberapa waktu terakhir.

“Saya cerita baru keliling dari luar negeri. Ya, beliau juga mengikuti rupanya ya. Saya ceritakan terobosan-terobosan yang kita hadapi kemarin, terutama dengan Uni Eropa 10 tahun perundingan akhirnya tembus,” ujar Prabowo.

Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa dirinya membahas peluang kerja sama dengan berbagai negara, termasuk Belarus yang tertarik dengan komoditas unggulan Indonesia seperti karet dan coklat.

“Mereka butuh karet kita, mereka butuh banyak komoditas kita. Dan ternyata harga coklat dunia lagi sangat tinggi dan banyak berharap coklat dari kita. Kita juga harus segera pembibitan baru, peremajaan baru,” jelasnya.

Pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa hubungan baik antara Presiden Prabowo dan Presiden Jokowi tetap terjaga, bahkan setelah transisi kepemimpinan. Tidak hanya itu, pertemuan ini juga mencerminkan kesinambungan arah kebijakan luar negeri Indonesia dalam menghadapi dinamika global.

Dengan pendekatan diplomasi aktif dan komitmen terhadap penguatan sektor pertanian dan perdagangan, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo menunjukkan tekad kuat untuk tampil sebagai negara berdaulat yang disegani di panggung internasional.

Komentar