Pemkab Luwu Luncurkan Pedoman Strategi KPP Dalam Percepatan Pencegahan Dan Penurunan Stunting

Daerah15 Dilihat

LUWU – Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Dinas kesehatan melakukan Peluncuran serta Diseminasi Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) sebagai upaya dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Luwu.

Peluncuran dan Diseminasi dilaksanakan di aula rumah jabatan Bupati Luwu, Kelurahan Pammanu Kecamatan Belopa Utara, Kamis (19/6/2025). Kegiatan terlaksana berkat kerjasama Pemerintah Kabupaten Luwu dengan UNICEF dan Yayasan Jenewa Institute.

Kegiatan dihadiri oleh Sekda Luwu, Drs. H. Sulaiman, MM, Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Hj. Kurniah Patahudding, A.Md, Ketua DWP Kabupaten Luwu, Hj. Kartini Sulaiman, Direktur Jenewa Intitute, Surahmansah, S.Gz. M.PH, Para Kepala OPD, Kepala BPS Kabupaten Luwu dan Perwakilan Kantor Kemenag Luwu.

Dalam sambutannya, Sekda Luwu mengatakan prevalensi stunting di Kabupaten Luwu mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Luwu sebesar 22,8%, mengalami peningkatan di tahun 2022 yaitu sebesar 26,7%, dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2023 yaitu sebesar 32,1% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

“Stunting bukan hanya sekadar masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi kita. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko tumbuh tidak optimal, baik secara fisik maupun kognitif. karena itu, penanganannya tidak bisa dilakukan secara biasa-biasa saja”, Kata H. Sulaiman.

Menurutnya pemerintah dan masyarakat perlu melakukan gerakan bersama. Gerakan yang tidak hanya fokus pada aspek medis atau gizi, tapi juga perubahan cara pikir, cara hidup, dan cara berperilaku masyarakat. Olehnya itu, pentingnya strategi komunikasi perubahan perilaku sebagai panduan dalam menyampaikan pesan yang tepat, efektif, dan membumi.

“Sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan pilar kedua strategi nasional percepatan penurunan stunting yaitu peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Luwu akan melaksanakan launching pedoman strategi komunikasi perubahan perilaku, yang merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak. Di dalamnya terdapat segmentasi sasaran, pesan-pesan kunci, pendekatan komunikasi yang sesuai dengan budaya lokal Luwu, serta mekanisme koordinasi lintas sektor”, jelasnya.

“Saya berharap pedoman ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh pelaksana di lapangan, mulai dari tenaga kesehatan, kader posyandu, pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga media lokal. Komunikasi yang baik, berulang, dan konsisten akan menjadi kunci dalam mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih sehat dan peduli terhadap tumbuh kembang anak”, tutupnya.

Hal senada diungkapkan pula oleh Direktur Jenewa Intitute, Surahmansah. Ia mengatakan bahwa dimasa Pemerintahan Presiden Prabowo subianto, persoalan stunting masih menjadi program prioritas yang perlu ditangani secara bersama-sama.

“Ada enam pilar terkait dengan strategi nasional dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Dipilar kedua berbunyi kampanye perubahan prilaku dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan hal ini,UNICEF dan Jenewa Intitute memberikan dukungan ke Pemprov. Sulsel dan Kabupaten/Kota termasuk di Luwu dalam mendorong penerapan konsep KPP ini”, jelas Surahmansah.

Pada kesempatan itu, Direktur Jenewa Intitute menyerahkan buku Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku kepada Sekda Luwu yang selanjutnya diserahkan kepada Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Ketua DWP Kabupaten Luwu, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Kepala Dinas Sosial, Kepala BPS Luwu dan perwakilan Kantor Kemenag Luwu.

Acara kemudian dilanjutkan Diseminasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Percepatan Pencegahan Dan Penurunan Stunting oleh Tim Ahli Gizi dari Universitas Hasanuddin, dr. Djunaidi M. Dachlan, M.S.

Komentar