Pemerintah Tutup Mata, Pembangunan Kehilangan Asas Manfaat

Daerah229 Dilihat

Luwu Utara – Himpunan Kerukunan Mahasiswa Luwu Utara (Hikmah Lutra) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Luwu Utara pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Aksi ini merupakan demonstrasi jilid V yang menuntut pemerintah daerah untuk melanjutkan pembangunan perpustakaan dan memfungsikan Gedung Olahraga (GOR) yang hingga kini masih mangkrak.

Dalam aksi tersebut, para demonstran menyampaikan beberapa tuntutan utama, yaitu kelanjutan pembangunan perpustakaan, pemanfaatan GOR, transparansi anggaran pemeliharaan GOR, serta meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memeriksa pihak terkait atas mangkraknya pembangunan perpustakaan dan tidak difungsikannya GOR.

Anan Fauzi, Jenderal Lapangan aksi, menyampaikan bahwa aksi berkelanjutan ini merupakan bentuk keseriusan Hikmah Lutra dalam mengawal pembangunan perpustakaan yang sangat penting bagi masyarakat Luwu Utara.

“Kami terus mendorong pembangunan perpustakaan harus dilanjutkan kembali, mengingat bahwa perpustakaan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Berdasarkan hasil tinjauan, tingkat literasi di Kabupaten Luwu Utara masih sangat rendah, dan pemerintah memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi sesuai dengan amanat UU No. 43 Tahun 2007 Pasal (8),” ujar Anan Fauzi.

Ari, Wakil Jenderal Lapangan, juga menambahkan bahwa kehadiran perpustakaan sangat penting untuk pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Luwu Utara. “Perpustakaan adalah tempat yang disebut sebagai pusat peradaban dan merupakan penunjang utama dalam meningkatkan SDM masyarakat Luwu Utara,” kata Ari.

Selain menyoroti perpustakaan, Hikmah Lutra juga menuntut agar Gedung Olahraga segera difungsikan. “Tidak difungsikannya Gedung Olahraga mengubur harapan dan mimpi anak muda Luwu Utara. GOR adalah tempat yang memiliki asas manfaat untuk mengembangkan potensi minat dan bakat pemuda,” tegas Anan Fauzi.

Aksi demonstrasi ini berlangsung selama dua jam, dengan para demonstran bergantian menyampaikan orasi. Sebelum memulai orasi, Anan Fauzi meminta agar pemerintah dihadirkan di tengah demonstran untuk mendengar tuntutan mereka. Setelah bernegosiasi dengan pihak kepolisian, akhirnya pihak terkait hadir untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi tuntutan para demonstran.

Dalam audiensi yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Bupati Luwu Utara, yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah, beberapa poin kesepakatan dicapai, di antaranya:

  1. Pemda berkomitmen untuk menindaklanjuti pembangunan perpustakaan dan pemanfaatan kembali Gedung Olahraga.
  2. Sekda Luwu Utara akan menindaklanjuti pembangunan GOR pada anggaran pokok 2024.
  3. Pembangunan gedung perpustakaan akan dilanjutkan setelah adanya putusan hakim.
  4. Tidak ada anggaran pemeliharaan GOR karena tidak difungsikan.
  5. Kadis PU akan segera mengerjakan jalan menuju GOR.
  6. Pemerintah daerah dan Pengurus Pusat Hikmah Lutra bersepakat dan berkomitmen untuk mengawal pembangunan perpustakaan dan pemanfaatan kembali GOR.
  7. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan, pemerintah siap menerima sanksi.

Ketua Umum PP-Hikmah Lutra, Irsyad Alfarizi, menutup aksi dengan menyatakan bahwa mereka akan terus mengawal kelanjutan pembangunan perpustakaan dan pemanfaatan GOR. “Ini adalah bukti kecintaan kami terhadap Luwu Utara yang kami bingkai dalam komitmen kami,” ujarnya.

Aksi demonstrasi ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan nyata dalam menindaklanjuti tuntutan mahasiswa dan masyarakat Luwu Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *