Luwu Utara — Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Pendidikan mengambil langkah proaktif dalam membina moral dan motivasi generasi muda. Sebuah program baru resmi diluncurkan yang mengajak para pejabat daerah untuk “turun gunung” ke sekolah-sekolah, berinteraksi langsung dengan siswa, serta memberikan nasihat moral dan motivasi hidup.
Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu Utara, Jumal Jayair Lussa, menyambut baik langkah ini sebagai bentuk kepedulian nyata dalam menanggulangi kenakalan remaja serta memperkuat karakter pelajar di tengah arus modernisasi.
“Kita hidup di era yang sangat modern. Semua bisa diakses dari genggaman tangan lewat perangkat kecil bernama handphone. Tapi, sebagaimana yang baik bisa kita akses, hal-hal buruk pun bisa masuk dengan mudah jika kita lengah,” ujar Jumal saat memberikan pembinaan di salah satu sekolah.
Ia menekankan bahwa tantangan terbesar bagi generasi muda saat ini adalah kemampuan mengatur waktu, menjaga hati, dan mengendalikan diri di tengah derasnya arus informasi digital.
Tidak hanya melalui pendekatan personal di sekolah, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara juga sedang menyusun regulasi baru yang lebih ketat untuk menekan potensi kenakalan pelajar. Salah satu poin pentingnya adalah larangan bagi siswa untuk berkeliaran atau nongkrong di luar rumah pada jam sekolah dan di malam hari, khususnya di lokasi rawan.
“Saya menghimbau agar siswa, khususnya di SMP 1, tidak nongkrong malam hari, apalagi di tempat gelap. Itu bukan tempat untuk generasi masa depan bangsa,” tegas Jumal.
Dalam kesempatan itu, Jumal juga mengingatkan pentingnya ibadah dan budaya literasi. Ia mengajak siswa untuk menjadikan salat sebagai kekuatan utama dalam hidup, serta membiasakan diri membaca buku guna membentuk karakter positif dan menambah wawasan.
Program “turun gunung” ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua, dalam membentuk generasi muda Luwu Utara yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Komentar