Palopo – Lembaga mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo menggelar kegiatan Pembinaan Moderasi Beragama dengan tema “Merawat Peradaban Melalui Moderasi Beragama” di Auditorium Mini Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Palopo. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di kalangan mahasiswa, sebagai bagian dari upaya menjaga keberagaman dan membangun sikap toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag.; Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palopo, Drs. H. Jufri, M.A.; Wakil Rektor I, Dr. Munir Yusuf, M.Pd.; Wakil Dekan Fakultas, serta Ketua OKK PW GP Ansor Sulawesi Selatan, Reski Azis, dan Seluruh perwakilan dari lembaga mahasiswa IAIN Palopo turut hadir dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan dan IAIN Palopo. Penandatanganan MoU ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dalam pembinaan moderasi beragama di lingkungan akademik.
Dalam sambutannya, Dr. Munir Yusuf, yang mewakili Rektor IAIN Palopo, menyampaikan pentingnya peran civitas akademika dalam mendukung moderasi beragama.
“Sebagai bagian dari akademisi, kita dituntut untuk menjaga kondusivitas di lingkungan masyarakat melalui konsep moderasi. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam membangun kesadaran kolektif untuk menciptakan harmoni,” ujar Dr. Munir.
Sementara itu Narasumber dalam kegiatan ini, H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag., turut menyampaikan pentingnya pembinaan moderasi beragama di kalangan mahasiswa.
“Pembinaan moderasi beragama dalam lingkup lembaga mahasiswa sangat penting untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keberagaman serta mencegah munculnya paham radikalisme,” ungkapnya.
Selanjutnya H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag., menambahkan bahwa pembinaan moderasi beragama perlu ditekankan sejak dini, terutama dalam kalangan mahasiswa yang akan menjadi pemimpin masa depan.
“Moderasi beragama adalah fondasi untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, damai, dan saling menghargai perbedaan. Melalui pembinaan ini, kita berharap mahasiswa dapat memahami dan mengimplementasikan moderasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka mampu menjadi agen pemersatu dalam masyarakat,” jelas H. Tonang.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa IAIN Palopo dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan moderasi dan toleransi, serta menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat yang majemuk.