BLITAR – Kunjungan di Kabupaten Blitar benar-benar dimanfaatkan oleh rombongan Pandu Juara Luwu Timur untuk menggali ilmu dan pengalaman baru di kota yang dikenal sebagai pusat agribisnis tersebut. Pada Selasa (21/10/2025), rombongan melakukan eksplorasi ke sejumlah lokasi inspiratif, mulai dari PT Jatinom, peternakan ayam terbesar di Blitar, hingga Kampung Coklat, destinasi wisata edukatif berbasis kakao dan pengolahan coklat.
Di Kampung Coklat, para peserta diajak berkeliling melihat langsung perkebunan kakao, proses pengolahan biji kakao menjadi coklat, hingga tahap pengemasan menggunakan mesin modern. Tak hanya menyaksikan, rombongan juga berkesempatan mencicipi langsung berbagai produk olahan coklat yang dihasilkan.
Selanjutnya, peserta Pandu Juara mengikuti sesi praktik di Trinit Hall, tempat mereka belajar membuat olahan minuman coklat khas Kampung Coklat. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang memperkaya wawasan para peserta mengenai pengembangan produk turunan kakao.
Menariknya, dalam kunjungan ini, para peserta juga diberi kesempatan berdiskusi langsung dengan Direktur Produksi Kampung Coklat, Imam Bahrowi, dan Direktur Kebun Kampung Coklat, Mustakim.
Dalam sesi tersebut, peserta yang berasal dari desa pilot project kakao aktif bertanya dan berdialog mengenai strategi pengembangan komoditas kakao di daerah mereka, khususnya di Kabupaten Luwu Timur.
Kunjungan ini tak hanya menambah wawasan tentang pengolahan coklat, tetapi juga membuka pandangan mereka terhadap model pemberdayaan masyarakat lokal. Kampung Coklat diketahui mempekerjakan hingga 380 karyawan, di mana 80 persen di antaranya merupakan tenaga kerja dari wilayah sekitar. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dioptimalkan melalui sinergi antara bisnis dan masyarakat.
Kegiatan ini mendapat perhatian langsung dari Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, yang turut melakukan evaluasi melalui Focus Group Discussion (FGD) usai kunjungan. Dalam arahannya, Bupati menegaskan pentingnya keseriusan peserta dalam menyerap ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama kunjungan.
“Kegiatan ini bukan sekadar jalan-jalan, tapi momentum pembelajaran. Apa yang dipelajari di sini harus bisa diadopsi dan diterapkan di desa masing-masing agar potensi lokal, khususnya kakao, bisa benar-benar berkembang,” ujar Bupati Irwan Bachri Syam.

Melalui kunjungan ini, diharapkan Pandu Juara Luwu Timur dapat menjadi motor penggerak inovasi desa, membawa ide-ide kreatif dalam pengembangan komoditas kakao dan pemberdayaan masyarakat berbasis agribisnis di daerah mereka.








Komentar