Luwu – Operasi Ketupat 2025 yang dilaksanakan oleh Polres Luwu secara resmi berakhir pada 8 April 2025. Selama 14 hari pelaksanaan sejak 26 Maret lalu, operasi ini berlangsung dengan lancar dan aman, dengan menempatkan fungsi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) sebagai ujung tombak pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 1446 H.
Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Sarifuddin, S.H., M.H., menyampaikan bahwa pelaksanaan Operasi Ketupat tahun ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, khususnya dalam menurunkan angka pelanggaran lalu lintas.
“Jumlah pelanggaran turun dari 505 kasus pada 2024 menjadi 447 kasus di tahun ini. Teguran kepada pelanggar juga turun 10 persen. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tertib berlalu lintas,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kegiatan preventif yang meliputi pengaturan, penjagaan, patroli, dan pengawalan mengalami peningkatan hingga 39 persen dibanding tahun sebelumnya, sebagai bentuk upaya maksimal dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas selama masa libur Lebaran.
Namun demikian, AKP Sarifuddin juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama operasi. Tercatat ada 9 kejadian kecelakaan dibandingkan 5 kejadian pada 2024, dengan satu korban jiwa dan 14 orang mengalami luka ringan. Kerugian materil pun meningkat, mencapai hampir Rp10 juta. Mayoritas korban adalah pelajar dan masyarakat usia produktif antara 16 hingga 25 tahun.
“Operasi Ketupat 2025 ini bukan sekadar penegakan hukum, tetapi momentum penting untuk membangun budaya tertib berlalu lintas yang berkelanjutan. Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah ikut berpartisipasi menjaga kelancaran dan keselamatan selama arus mudik dan balik,” ujar AKP Sarifuddin.
Dalam pernyataannya, ia juga menyampaikan pesan humanis sekaligus imbauan kepada masyarakat:
“Mari kita terus tingkatkan kesadaran akan keselamatan, jadikan tertib berlalu lintas sebagai gaya hidup. Gunakan helm, taati batas kecepatan, dan jangan main HP saat berkendara. Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.”
AKP Sarifuddin pun tidak lupa menyampaikan permohonan maaf mewakili jajaran Polres Luwu apabila selama pelaksanaan operasi terdapat pelayanan yang kurang maksimal.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 terdapat sikap atau pelayanan kami yang kurang berkenan. Kritik dan masukan masyarakat sangat kami butuhkan untuk terus berbenah dan meningkatkan profesionalisme pelayanan ke depan.”
Dengan berakhirnya Operasi Ketupat 2025, Satlantas Polres Luwu menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas demi menciptakan jalan raya yang aman dan humanis bagi seluruh masyarakat.
Komentar