Menjelang Idul Adha: Momentum Emas untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

Opini1061 Dilihat

Palopo – Dalam hitungan hari, umat Islam di seluruh dunia akan menyambut salah satu hari raya besar dalam Islam: Idul Adha. Namun, jauh sebelum gema takbir menggetarkan langit dan bumi, ada momen-momen istimewa yang kerap luput dari perhatian sebagian umat.

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah masa yang oleh Rasulullah SAW disebut sebagai hari-hari terbaik dalam setahun untuk beribadah dan memperbanyak amal shalih.

Sayangnya, perhatian umat sering kali lebih tertuju pada persiapan fisik perayaan seperti membeli hewan qurban atau merencanakan liburan dibandingkan dengan mempersiapkan ruhani dalam menyambut keutamaan yang luar biasa ini.

Padahal, ada sejumlah amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar bila dilakukan menjelang Idul Adha. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Pertama, puasa sunnah di tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang (HR. Muslim).

Ini bukan hanya kesempatan spiritual, tetapi juga rahmat luar biasa bagi siapa pun yang menginginkan pembersihan diri.

Kedua, memperbanyak takbir dan dzikir. Dalam suasana penuh keberkahan ini, lantunan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah…” menjadi simbol pengagungan kepada Allah SWT, memperkuat rasa syukur dan meningkatkan keimanan.

Ketiga, bersedekah. Dzulhijjah juga adalah waktu terbaik untuk menunjukkan solidaritas sosial. Sedekah, dalam bentuk apa pun, bukan hanya membantu sesama, tetapi juga menjadi media penyucian harta.

Keempat, menyiapkan qurban bagi yang mampu. Ini bukan sekadar menyembelih hewan, tapi bentuk nyata dari keteladanan Nabi Ibrahim AS dan ketaatan tanpa syarat kepada perintah Allah.

Kelima, memperbanyak doa. Hari Arafah, terutama, dikenal sebagai hari yang sangat mustajab untuk memanjatkan doa. Ini adalah saat di mana langit seolah terbuka lebar untuk menerima permohonan umat yang tulus.

Keenam, memperbanyak amal shalih. Mulai dari shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, hingga membantu orang lain, setiap kebaikan yang dilakukan pada hari-hari ini akan dilipatgandakan pahalanya.

Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita tidak hanya menjadikan Idul Adha sebagai hari raya seremonial, tetapi juga sebagai momentum ruhani yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari.

Mari isi hari-hari menjelang Idul Adha ini dengan ibadah yang penuh keikhlasan dan kesungguhan. Sebab bisa jadi, inilah waktu terbaik kita dalam setahun waktu emas yang tak boleh disia-siakan.

Komentar