Mengapa Tantangan Harus Tetap Ada?

Opini246 Dilihat

OLEH : AGUS SALIM

OPINI : Secara genuine, iblis adalah makhluk yang ditakdirkan untuk selalu hadir mendampingi manusia. Keberadaannya tidak dihilangkan oleh Allah karena memiliki peran krusial dalam menjaga kesejatian manusia sebagai hamba ilahi. Sejak awal, iblis telah ditugaskan sebagai oposisi sejati yang menguji manusia agar mereka tetap konsisten menjalankan perannya sebagai hamba yang taat.

Tanpa kehadiran iblis, manusia tidak akan memiliki tantangan dalam perjalanan spiritualnya. Seperti halnya terang yang tidak akan bermakna tanpa gelap, keberadaan iblis menjadi elemen yang mempertegas jalan manusia dalam mencari cahaya ilahi. Oleh karena itu, iblis tidak bisa dikatakan salah, karena ia hanya menjalankan tugasnya sesuai dengan ketetapan ilahi. Tantangan yang diberikan iblis justru menjadi sarana bagi manusia untuk mengasah keteguhan dan kesadaran spiritualnya.

Prinsip keseimbangan ini tidak hanya berlaku dalam konteks spiritual, tetapi juga dalam sistem sosial dan politik. Oposisi dalam suatu negara tidak boleh dimatikan karena memiliki fungsi penting sebagai pengawas kekuasaan. Penguasa yang berupaya memberangus oposisi hanya akan menciptakan ketimpangan dan ketidakadilan. Oposisi harus tetap diberi ruang dan tempat yang layak agar sistem tetap berjalan dengan adil dan transparan.

Jika oposisi dihapuskan, maka tidak ada lagi mekanisme kontrol terhadap kekuasaan. Akibatnya, pemerintahan yang otoriter dapat tumbuh subur, memunculkan berbagai bentuk ketidakadilan dan penindasan. Sejarah telah membuktikan bahwa rezim yang menekan oposisi pada akhirnya akan mengalami kehancuran, baik oleh perlawanan rakyat maupun oleh hukum alam yang tak terbendung.

Bencana yang terjadi dalam kehidupan sosial dan politik bukan hanya sekadar fenomena alamiah, tetapi juga sering kali merupakan bentuk reposisi oposisi terhadap tindakan manusia yang melampaui batas. Ketika kezaliman dan ketidakadilan merajalela, maka keseimbangan semesta akan mencari jalannya sendiri untuk mengoreksi keadaan.

Iblis bisa mewujud dalam berbagai bentuk, termasuk dalam sosok manusia yang membawa kegelapan dan ketidakadilan. Namun, manusia yang teguh dalam posisinya sebagai hamba ilahi akan selalu mampu menghadapi kegelapan tersebut dengan cahaya keimanannya. Mereka yang konsisten dalam kebaikan akan menjadi cahaya bagi lingkungan sekitarnya, menuntun dunia menuju keseimbangan yang lebih harmonis.

Dalam kehidupan, baik dalam aspek spiritual maupun politik, terang dan gelap akan selalu berdampingan. Tantangan dari oposisi, baik dalam bentuk iblis maupun dalam sistem sosial, adalah bagian dari mekanisme keseimbangan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, bukan kegelapan yang harus dikutuk, tetapi cahaya yang harus terus dipancarkan agar kehidupan tetap berjalan dalam harmoni dan keseimbangan.

Komentar